JAKARTA-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggap situasi keamanan Ibu Kota dianggap semakin kondusif. Pihaknya akan membuka kembali pusat perdagangan Pasar Tanah Abang Blok A-G dan Metro, pada Jumat (24/5)

Keputuasan ini, setelah Gubernur Anies Baswedan, Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan dan Kapolsek Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono dan Perumda Pasar Jaya berkoordinasi terkait dengan kondisi di Jakarta.

"Sebenarnya arahan gubernur memastikan perekonomian Jakarta stabil. Terlebih di sini ada bantuan keamanan dari Kapolres, Kapolsek juga hadir, tokoh masyarakat hingga anggota dewan yang memastikan Tanah Abang aman," ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, di pasar blok A Tanah Abang, Kamis (23/5).

Menurutnya, pembukaan kembali perdagangan Tanah Abang dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan aparat keamanan baik TNI maupun Kepolisian. Dia mengatakan, ada 300 personel gabungan yang selalu siaga di kawasan Tanah Abang.

"Ada satu SSK dari TNI, polisi juga pengamanan internal kita yang bersiaga di sini. Jumlah seluruhnya ada 300 personel gabungan. Kita memastikan dari kita, sesama pedagang dan masyarakat yang mau bekerja ataupun melakukan jual beli, sudah banyak berdatangan ke Tanah Abang. Jadi nggak boleh kita tutup, sehingga ekonominya tidak bergerak," kata Arief.

Dia menjelaskan, ada 17 ribu kios yang dua hari sebelumnya ditutup oleh Perumda Pasar Jaya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan usai kericuhan yang terjadi sejak Rabu (22/5) dini hari lalu.

"Bagi pedagang, keluhannya cuma satu yakni keamanan. Namun, pedagang maupun masyarakat diminta tetap waspada sesuai situasi keamanan Jakarta. Namun, kita pastikan semua aman," tegasnya.

Terlebih, ungkapnya, akses transportasi baik KRL, Transjakarta maupun angkot sudah berjalan dengan baik. Dia mengungkapkan, pusat perdagangan Tanah Abang menjadi barometer keamanan di Ibu Kota.

"Kita ingin memastikan bahwa tempat ini adalah bukan tempat yang rawan. Apalagi, tempat ini merupakan pusat ekonomi, bukan hanya di Indonesia tapi dunia. Pelanggan kita datang dari Eropa dan Afrika. Sehingga penutupan tidak boleh lama-lama," jelas Arif. pin/P-5

Baca Juga: