Presiden Jokowi mengatakan pemerintah seringkali berada dalam posisi sulit terkait harga bahan pangan.
TANGERANG - Presiden Joko Widodo blusukan ke Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, untuk mengecek kebenaran omongan sejumlah pihak yang mengatakan harga- harga barang di pasar mengalami kenaikan, Minggu (4/11) pagi.
"Tadi pagi jam 06.00 WIB, saya sudah masuk ke Pasar Anyar. Ngapain di pasar? Karena ada yang mengatakan, hargaharga naik," ujar Jokowi saat berpidato di depan 1.000 caleg perempuan di Hotel JHL Solitaire, Kota Tangerang, Banten, Minggu siang. Jokowi blusukan ke pasar tradisional Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Minggu pagi menggunakan motor hijau bergaya tracker.
Jokowi tiba sekitar pukul 06.30 WIB, dan berhenti persis di mulut gang pasar. Ia mengenakan jaket merah khas anak motor. Kehadiran Jokowi ternyata sudah diketahui warga yang tengah beraktivitas di pasar. Di hadapan1.000 caleg perempuan di Hotel JHL Solitaire, Kota Tangerang itu, Jokowi menceritakan pengalamannya saat blusukan di ke Pasar Anyar.
Kepala Negara mengaku blusukan itu dilakukan karena dia ingin membuktikan apakah benar harga -harga barang dan pangan mengalami kenaikan. Sontak, para caleg perempuan yang menghadiri acara itu berteriak, "bohong." "Ya, saya ingin membuktikan itu," lanjut Jokowi.
Setelah berdialog dengan penjual dan pembeli di Pasar Anyar, kata Jokowi, ternyata harga sejumlah bahan pangan di pasar tergolong stabil. Misalnya, telur ayam seharga 22.000 rupiah per kilogram dan tempe seharga 5.000 rupiah per batang. Yang lain juga stabil, termasuk beras.
Berimbas Negatif
Dia mengaku heran dengan pihak yang bilang bahwa harga bahan pangan naik. Sebab, tingkat inflasi tahun 2018 ini hanya 3,5 persen. Angka ini berbeda dengan beberapa tahun lalu, yang tingkat inflasinya sampai menyentuh angka 7 hingga 8 persen. "Artinya apa? Artinya sebenarnya harga-harga terkendali," ujar Jokowi.
Oleh sebab itu, Presiden meminta pihak-pihak itu menyetop menyebarkan kabar yang tidak benar. Hal semacam itu justru berimbas negatif bagi keberlangsungan pasar tradisional. "Jangan ada lagi yang masuk lalu keluar ke pasar kemudian teriak-teriak harga mahal.
Ini bahaya. Ibu-ibu enggak akan mau lagi masuk ke pasar tradisional. Pedagang-pedagangnya pada ngamuk juga nanti," ujar Jokowi. "Hati-hati statemen seperti itu bisa merugikan pasar tradisional dan pedagang di pasar," lanjut dia.
Serba Salah
Selain blusukan ke Pasar Anyar dan berpidato di depan 1.000 caleg perempuan di Hotel JHL Solitaire, Kota Tangerang, Jokowi juga menyerahkan 6.000 sertifikat lahan bagi warga di Kota Tangerang. Presiden juga bersilaturahmi dengan kiai dan santri di Pondok Pesantren Darul Hikmah, Jalan Surya Kencana Raya, Pamulang, Tangerang Selatan.
Jokowi mengatakan, pemerintah seringkali berada dalam posisi sulit terkait harga bahan pangan. "Memang pemerintah sering berada dalam posisi sulit. Sebab menjaga keseimbangan harga itu tidak mudah," ujar Jokowi. "Kalau misalnya harga telur naik, yang teriak itu konsumen. Tapi kalau harga turun, peternak yang teriak, jangan turun lagi karena kami rugi," lanjut dia.
Demikian juga dengan harga daging ayam. Jika pemerintah mengintervensi agar harga daging ayam terlalu rendah, di satu sisi memang menguntungkan konsumen. Tapi di sisi lain, kondisi harga tersebut membuat peternak ayam juga merugi besar.
"Oleh sebab itu, tugas pemerintah adalah supaya harga itu stabil. Konsumen bisa membeli dengan terjangkau dan peternak bisa mendapatkan keuntungan," ujar dia.
Ant/P-4