TOKYO - Harga minyak naik pada awal perdagangan Asia, Senin (25/3) di tengah kekhawatiran atas berkurangnya pasokan global akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah dan antara Russia dan Ukraina, sementara menyusutnya jumlah rig AS menambah tekanan pada harga.

Minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen, atau 0,3 persen, menjadi $85,67 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik 25 sen, atau 0,3 persen, menjadi $80,88 per barel. Kedua tolok ukur tersebut mencatat perubahan kurang dari 1 persen pada minggu lalu dibandingkan minggu sebelumnya.

"Meningkatnya ketegangan geopolitik, ditambah dengan meningkatnya serangan terhadap fasilitas energi di Rusia dan Ukraina, serta surutnya harapan gencatan senjata di Timur Tengah, meningkatkan kekhawatiran terhadap pasokan minyak global," kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, salah satu unit Nissan Securities.

"Menurunnya jumlah rig AS juga meningkatkan kekhawatiran atas terbatasnya pasokan," katanya.

Russia menyerang infrastruktur penting di wilayah barat Ukraina, Lviv, dengan rudal pada Minggu pagi, kata Kyiv, dalam serangan udara besar yang menyebabkan satu rudal jelajah Russia terbang sebentar ke wilayah udara Polandia, menurut Warsawa.

Moskow meluncurkan 57 rudal dan drone dalam serangan yang juga menargetkan ibu kota Kyiv, dua hari setelah pengeboman udara terbesar terhadap sistem energi Ukraina dalam lebih dari dua tahun perang skala penuh, kata Kyiv.

Langkah ini menyusul serangan Ukraina baru-baru ini terhadap infrastruktur minyak Russia, dengan setidaknya tujuh kilang menjadi sasaran drone pada bulan ini.

Di Timur Tengah, pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Gaza pada hari Minggu, menembaki tim medis di bawah tembakan keras, kata Bulan Sabit Merah Palestina.Israel mengatakan telah menangkap 480 militan dalam bentrokan yang berkelanjutan di rumah sakit utama Al Shifa di Gaza.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Jumat bahwa Israel mempertaruhkan isolasi global jika menyerang kota Rafah Palestina di Jalur Gaza.

Sementara itu, jumlah rig minyak AS turun satu menjadi 509 pada minggu lalu, menurut data dari perusahaan jasa energi Baker Hughes, yang mengindikasikan berkurangnya pasokan di masa depan.

Baca Juga: