SINGAPURA - Harga gandum dari Chicago melonjak lebih dari lima persen pada Senin (31/10) pagi, dan jagung naik lebih dari dua persen. Hal ini terjadi karena penarikan Russia dari perjanjian ekspor Laut Hitam menimbulkan kekhawatiran atas pasokan biji-bijian global.

Mundurnya Russia dari kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB akan berdampak pada krisis pangan global dan memicu kenaikan harga pangan.

"Kalau saya harus mengganti kapal yang seharusnya datang dari Ukraina, apa saja pilihannya? Tidak banyak kok," kata salah satu pedagang biji-bijian asal Singapura yang memasok gandum ke pembeli di Asia dan Timur Tengah.

Seperti dikutip dari Antara, kontrak gandum paling aktif di Chicago Board of Trade (CBOT) melonjak 5,5 persen menjadi 8,75 dollar AS per gantang pada pukul 01.02 GMT, setelah di awal sesi mencapai tertinggi 8,93 per gantang. Jagung naik 2,2 persen menjadi 6,96 dollar AS per gantang dan kedelai naik 1,0 persen menjadi 14,13 dollar AS per gantang.

"(Pasar) menjadi kewalahan pada awal perdagangan hari ini oleh Russia yang menangguhkan partisipasinya di koridor biji-bijian Laut Hitam selama akhir pekan," kata Direktur Strategi Pertanian Commonwealth Bank of Australia, Tobin Gorey.

"Pandangan kami adalah gandum berjangka menambahkan sedikit premi pada harga untuk risiko bahwa koridor akan ditutup."

Moskow menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan Laut Hitam pada Sabtu (29/10) sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya serangan pesawat tak berawak Ukraina besar-besaran terhadap armadanya di Krimea yang dicaplok Russia.

Kyiv mengatakan Russia membuat alasan untuk keluar dari kesepakatan dan Washington mengatakan itu mempersenjatai makanan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Turki, dan Ukraina, mengatakan mereka mendesak maju pada kesepakatan ekspor biji-bijian dengan rencana transit untuk 16 kapal pada Senin.

Pasar gandum sensitif terhadap perkembangan invasi Moskow selama delapan bulan ke Ukraina karena kedua negara tersebut termasuk pemasok gandum terbesar di dunia. Gandum berjangka mencapai rekor tertinggi 13,64 dollar AS per gantang pada Maret.

Baca Juga: