Chicago - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (6/5/2021) waktu Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Jumat (7/5/2021) pagi WIB, membukukan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut karena melemahnya dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, mengangkat permintaan logam safe-haven.

Sementara investor menunggu data penggajian non-pertanian AS untuk April yang akan dirilis akhir pekan ini. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 31,4 dollar AS atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 1.815,70 dollar AS per ounce, kembali bertengger di atas level psikologis 1.800 dollar AS setelah menyentuh tertinggi sesi di 1,818.25 dollar AS.

Sehari sebelumnya, Rabu (5/5/2021), emas berjangka terkerek 8,3 dollar AS atau 0,47 persen menjadi 1.784,30 dollar AS per ounce, setelah anjlok 15,8 dollar AS atau 0,88 persen menjadi 1.776 dollar AS pada Selasa (4/5/2021), dan melonjak 24,1 dollar AS atau 1,36 persen menjadi 1.791,80 dollar AS pada Senin (3/5/2021).

"Federal Reserve AS terus mendorong kembali (emas) ke sini, itu bagus untuk emas, itu menjaga imbal hasil lebih rendah. Saya pikir ini pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya dollar AS," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Pengujian level 1.800 dollar AS lebih cepat daripada yang diperkirakan, cara pasar ini bergerak menuju sikap Fed yang sangat dovish."

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan, tergelincir di bawah 1,6 persen dan mendekati level terendah satu minggu pada Selasa (4/5/2021), mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tanpa suku bunga.

Indeks dollar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 0,1 persen bergerak lebih jauh dari level tertinggi hampir dua minggu pada Rabu (5/5/2021).

Fokus sekarang bergeser ke laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat waktu setempat, yang diperkirakan menunjukkan data gaji non-pertanian meningkat sebesar 978.000 pada bulan lalu.

Ekonomi AS mungkin tumbuh lebih cepat dan pengangguran turun lebih cepat dari yang diproyeksikan oleh pembuat kebijakan inti Fed pada Maret, Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada Rabu (5/5/2021).

Baca Juga: