Lonjakan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran dikhawatirkan makin tak terkendali karena kelangkaan stok di pasaran.

JAKARTA - Harga cabai rawit memperlihatkan tren kenaikan di pasaran dalam beberapa hari belakangan ini. Karena itu, masyarakat diingatkan untuk mengencangkan ikat pinggang mengantisipasi lonjakan harga pangan jelang Ramadan dan Lebaran.

Mencermati data di laman http:// infopangan.jakarta id, harga cabai merah keriting, Senin (7/3), senilai 51.521 ribu rupiah per kilogram (kg) atau naik 589 rupiah per kg dari sehari sebelumnya. Kemudian, cabai merah besar senilai 54.418 rupiah, naik 2.823 rupiah per kg. Begitu juga cabai rawit hijau naik 444 rupiah per kg menjadi 45.444 rupiah.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, mengatakan dilihat dari data Early Warning System (EWS), ketersediaan aneka cabai pada April mendatang defisit. Berdasarkan angka sasaran produksi, diperkirakan total produksi cabai besar nasional pada April 2022 mencapai 107.932 ton, sedangkan kebutuhannya sebesar 109.125 ton sehingga neraca cabai besar defisit 1.192 ton.

Untuk cabai rawit diperkirakan total produksi nasional sebesar 112.490 ton dengan kebutuhan diperkirakan sebesar 114.738 ton, sehingga neraca cabai rawit defisit sebesar 2.248 ton. "Untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri, kita harus pastikan agar stok tersedia dalam jumlah yang cukup. Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya meminimalisir sebisa mungkin," ujar Prihasto di Jakarta, Senin (7/3).

Dia mengatakan Kementan terus berkoordinasi dengan para champion cabai di daerah sentra lainnya. Dari hasil komunikasinya dengan para champion, diperoleh informasi bahwa pasokan cabai selama Ramadan dan Idul Fitri 2022 aman, dengan perkiraan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada Maret mencapai 9.500 ha, April seluas 10.860 ha dan Mei sebesar 13.720 ha.

"Namun, tetap diperlukan pengawalan agar pertanaman tidak terganggu serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau terkena dampak perubahan iklim sehingga tetap mampu berproduksi," terang Anton.

Sebagai wilayah penyangga Jabodetabek, ketersediaan cabai rawit di Kabupaten Kebumen dan Banjarnegara, di Jawa Tengah, menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) dipastikan aman. Champion Cabai asal Kebumen, Taat Budiarta, menyampaikan dua kecamatan sentra cabai di Kebumen pertanaman cabai pada Maret-Mei masih cukup banyak.

"Sentra cabai di Kebumen ada di Kecamatan Mirit dan Ambal. Untuk Maret luas panen sekitar 14 ha, April 21 ha dan Mei 23 ha. Petani juga ada yang baru mulai menanam lagi. Kalau diprediksi, harga cabai menjelang Ramadan dan Idul Fitri mungkin naik, tapi tidak terlalu tinggi," papar Taat.

Langkah Penghematan

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudisthira, memperingatkan lonjakan harga pangan jelang Ramadan dan Lebaran dikhawatirkan makin tak terkendali. Karena itu, masyarakat diminta mengencangkan ikat pinggang, termasuk melalui upaya menghemat pengeluaran.

"Yang jelas jelang Ramadan-Lebaran, harga bahan pangan diperkirakan mengalami kenaikan yang persisten. Masyarakat mau tidak mau lebih berhemat atau cari alternatif pangan yang lebih terjangkau," pungkasnya.

Baca Juga: