JAKARTA - Perjuangan bangsa Indonesia menghadirkan kembali kejayaannya di bidang olahraga masih harus melalui jalan panjang dan penuh tantangan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi dalam keterangannya pada puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) 2017, di Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (9/9).

Namun, menurutnya, justru dengan momentum peringatan HAORNAS 2017 yang mengangkat tema "Olahraga Menyatukan Kita'' akan menjadi langkah strategis mewujudkan tantangan itu dengan sinergi dan kerjasama dari semua pihak.

"Momentum Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) adalah momen sangat penting dimana kita memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, pengorbanan serta perjuangan seluruh pihak yang berkontribusi dalam membangun kemajuan olahraga dari tingkat daerah hingga pusat, mulai dari atlet, pelatih, manajer, pemilik klub, pimpinan cabang olahraga, para pembuat kebijakan, kampus-kampus dan sekolah olahraga, media dan juga masyarakat yang mencintai olahraga," ujar Imam Nahrawi.

Menpora mengatakan dengan semangat olahraga yang mempersatukan ini, banyak kegiatan-kegiatan keolahragaan diarahkan untuk menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air, dan penyatuan kembali semangat kebangsaan dan solidaritas di antara sesama warga masyarakat. "Tidak hanya tentang persatuan, olahraga juga mengajarkan kita banyak hal tentang makna kejujuran, sportivitas, keadilan dan juga kebanggaan kita sebagai sebuah bangsa. Ketika semua bersatu dan berjuang untuk olahraga, maka serentak kita akan berkata inilah Indonesia, Indonesia Raya…!!! maka disitulah kebanggaan kita hadir dari olahraga," tegas Menpora.

Menurut Menpora, semangat perayaan Hari Olahraga Nasional kali ini sedikit berbeda dari biasanya, karena dilakukan kurang lebih satu tahun jelang perhelatan olahraga paling bergengsi di Asia dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

"Asian Games dan Asian Paragames 2018 harus menjadi momentum kebangkitan kembali kejayaan olahraga Indonesia. Keduanya harus meninggalkan warisan berharga bagi bangsa Indonesia, yakni meninggalkan infrastruktur olahraga yang lebih baik, lebih maju dan lebih modern, dan hal lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah mewariskan masyarakat Indonesia yang gemar berolahraga." jelas Imam.

Lebih jauh, Menpora mengatakan bahwa masyarakat yang gemar dan mencintai olahraga adalah dasar dari lahirnya prestasi olahraga. "Kita ingin membidik prestasi dari tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan olahraga, Prestasi adalah sebuah proses panjang melahirkan dan menemukan atlet-atlet elit dari ribuan bahkan jutaan anak-anak Indonesia yang turun ke lapangan olahraga, yang berlari dan terus berlari, bergerak terus berolahraga, menempa dirinya dengan disiplin dan latihan keras untuk menjadi juara,'' jelas Cak Imam, sapaan akrabnya di kalangan anak-anak muda dan para atlet.

Sebelumnya perlu diketahui pada Tahun 2017, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mencanangkan Gerakan Ayo Olahraga. Gerakan Ayo Olahraga ini sudah berjalan sejak awal bulan Mei lalu dengan menggulirkan 3 program unggulan utama yakni, Gowes Pesona Nusantara, Gala Desa dan Liga Sepakbola Pelajar (U-12, U-14, U-16 dan Liga Mahasiswa).

Gerakan Ayo Olahraga ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang bertujuan melibatkan seluruh komponen bangsa untuk hidup sehat dengan berolahraga, hidup aktif dan produktif dengan berolahraga secara rutin dan teratur apapun jenis olahraganya. fan/S-2

Baca Juga: