ALMATY - Kantor kepresidenan pada Minggu (9/1) mengatakan hampir 6.000 orang, termasuk sejumlah orang asing, telah ditangkap di Kazakhstan saat terjadi kerusuhan yang mengguncang negara terbesar di Asia tengah itu.

Kazakhstan yang merupakan negara kaya energi berpenduduk 19 juta orang itu telah diguncang oleh pergolakan selama sepekan yang mengakibatkan sebanyak 164 orang tewas.

"Secara total, 5.800 orang telah ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari 125 penyelidikan terpisah atas kerusuhan tersebut," demikian pernyataan kantor Kepresidenan Kazakhstan. "Angka-angka itu termasuk sejumlah besar warga negara asing," kata kantor itu tanpa memberi rincian lebih lanjut.

Sementara itu Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, dalam pertemuan membahas krisis di negaranya menyatakan bahwa situasi di negaranya telah stabil.

Kerusuhan di Kazakhstan dipicu oleh pengumuman pemerintah tentang kenaikan harga bahan bakar. Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan pada Minggu mengumumkan bahwa akibat kerusuhan telahmenyebabkan kerusakan properti senilai sekitar 198 juta dollar AS.

"Lebih dari 100 bisnis dan bank diserang dan dijarah dan lebih dari 400 kendaraan dihancurkan," kata kementerian itu.

Penangkapan

Sementara itu pemerintah Kazakhstan pada Sabtu (8/1) mengatakan telah menangkap mantan kepala keamanan karena dicurigai akan melakukan makar.

Kabar tentang penahanan Karim Masimov, mantan perdana menteri dan sekutu lama mantan pemimpin Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev, muncul di tengah spekulasi perebutan kekuasaan di negara Asia Tengah bekas Soviet itu.

Badan intelijen domestik, Komite Keamanan Nasional (KNB), mengumumkan bahwa Masimov telah ditahan pada Kamis (6/1) karena dicurigai melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.

Presiden Tokayev memecat Masimov setelah aksi protes berubah menjadi kerusuhan yang meluas yang mengakibatkan gedung-gedung pemerintah di Almaty diserbu dan dibakar.

Masimov, 56 tahun, dipecat pada puncak kerusuhan pada Rabu (5/1), ketika Presiden Tokayev juga mendepak Nazarbayev sebagai kepala dewan keamanan.

Juru bicara Nazarbayev, Aidos Ukibay, pada Minggu membantah rumor mantan presiden telah meninggalkan negara itu. Dalam aksi unjuk rasa, rakyat Kazakhstan juga menyasar Nazarbayev, 81 tahun, atas terjadinya krisis di Kazakhstan.

Kritikus menuduh Nazarbayev dan keluarganya tetap memegang kendali di belakang layar dan telah mengeruk kekayaan amat besar dengan mengorbankan warga biasa. AFP/I-1

Baca Juga: