Prodi Bahasa dan Kebudayaan Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab/Persatuan Emirat Arab (PEA) menggelar Seminar Internasional (30/11).

Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Asep Saefuddin, dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada Kedutaan Besar Persatuan Emirat Arab (PEA) atas kepercayaannya kepada UAI untuk menjadi pelaksana kegiatan webinar dalam rangka untuk mengenalkan budaya dan warisan yang ada di UEA.

"Kegiatan webinar ini merupakan kegiatan ketiga yang terlaksana atas kerja sama antara UAI dan Kedutaan Besar PEA di Jakarta. Dan beliau berharap agar kerja sama ini terus berlanjut dan dapat ditingkatkan lebih baik lagi, bahkan diperluas cakupannya pada berbagai aspek lainnya", tuturnya.

Dalam kesempatan ini juga, Prof Asep menyambut baik langkah PEA dalam melakukan soft diplomacy dengan pendekatan sosial budaya, yaitu dengan mengenalkan warisan dan budaya mereka kepada Indonesia khususnya seluruh peserta webinar kali ini, yang didominasi oleh generasi muda yang diwakili oleh para mahasiswa dari berbagai instansi dan lembaga di Indonesia.

Sementara iitu, Duta Besar PEA untuk Indonesia, H.E. Abdulla Salem Obaid Salem Aldhaheri, menyampaikan bahwa hubungan bilateral antara PEA dan Indonesia bukanlah hal baru.

Abdulla mengutarakan bahwa kerja sama bilateral antara kedua negara tidak hanya terjadi di bidang politik, ekonomi dan perdagangan, melainkan juga pada bidang pendidikan, sosial dan budaya yang termasuk di dalamnya masalah keagamaan dan kemanusiaan.

Dalam webinar singkat ini Duta Besar turut mengundang narasumber dari PEA, yaitu Syeika Abdulla bin Jasim AlMutairi, Kepala Departemen Kebudayaan Nasional dan Departemen Humas dan Media di Juma Al Majid Center for Culture and Heritage, yang sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh kedutaan dalam rangka mengenalkan budaya dan warisan di PEA.

Dalam webinar yang dilaksanakan kurang lebih 2 jam ini narasumber menjabarkan dengan jelas tentang sejarah berdirinya PEA dengan segala nilai-nilai moral dan budaya bangsa yang ditanamkan oleh para pendiri dari leluhur, yang masih dilestarikan di tengah pesatnya kemajuan negara di bidang ekonomi dan teknologi.

Kemudian Sheika AlMutairi menambahkan bahwa budaya yang diwariskan kepada mereka memiliki akar sejarah yang panjang yang tidak dapat dibatasi dengan bilangan umur negara PEA yang dianggap masih singkat, yaitu kurang lebih 50 tahun sejak berdirinya, hal tersebut diperkuat dengan berbagai fakta sejarah yang diungkap di antaranya melalui karya sastra.

Lebih lanjut narasumber menyampaikan bahwa upaya pelestarian budaya dan warisan bangsa PEA terus digalakkan pemerintah sejak awal berdirinya dengan didirikannya lembaga/pusat pelestarian budaya Emirat, perpustakaan, media pemberitaan, di samping upaya individu yang dilakukan tokoh-tokoh ternama PEA, yang di antaranya adalah Sheikh Zayed Al Nahyan, pendiri dan presiden pertama negara Emirat.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para hadirin peserta webinar. Sebelum acara ditutup Rektor UAI kembali berkenan untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat Duta Besar PEA dan narasumber atas kerja sama yang telah terjalin antara UAI dan Kedutaan Besar PEA di Jakarta.

Baca Juga: