TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, telah mempersiapkan sebanyak 42 ton pangan setara beras sebagai antisipasi bila terjadi bencana sehingga ada persediaan yang memadai untuk kebutuhan warga.

"Kami bekerja sama dengan Bulog bila memang terjadi banjir atau longsor maka pangan itu segera didistribusikan," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pemkab Tangerang Kustri Windayani di Tangerang, Rabu (2/8).

Kustri mengatakan pangan yang ada itu setara beras merupakan cadangan anggaran tahun 2015 dan 2017 mencapai 42 ton. Namun akibat kondisi daerah masih aman, artinya belum ada bencana, maka pangan itu belum digunakan untuk keperluan korban.

Menurut dia, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.65 Tahun 2010 tentang Standar Pembiayaan dan Standar Minimal Pelayanan Ketahanan Pangan, maka pemerintah daerah harus memiliki cadangan sebesar 100 ton setara beras.

Dia menambahkan akibat cadangan yang masih 42 ton, maka perlu dianggarkan kembali cadangan pangan tersebut supaya sesuai dengan Permentan. Untuk APBD tahun 2017, telah dianggarkan dan dalam bentuk barang setara beras sesuai aturan yang berlaku.

Sedangkan cadangan setara beras tersebut adalah untuk beras ukuran premium plus I dengan harga rata-rata sebesar 8.845 rupiah per kg. Dia mengatakan karena tidak memiliki gudang untuk menampung beras dalam jumlah banyak, maka upaya terbaik adalah bekerja sama dengan Bulog Divisi Regional Tangerang.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan cadangan pangan itu sangat penting karena beberapa wilayah sering terjadi banjir dan bencana alam lainnya seperti tanah longsor. Ahmed mengatakan beberapa wilayah seperti di Kecamatan Tigaraksa, Konjo, Kresek, Pasar Kemis merupakan rawan banjir akibat meluapnya Sungai Cimanceuri, Cidurian maupun Cirarap.

Banjir merendam pemukiman penduduk dan areal pertanian produktif kadang dalam waktu lama, maka cadangan pangan sangat diperlukan. Ant/P-5

Baca Juga: