WASHINGTON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, menyambut baik salah satu pertukaran tahanan terbesar antara Russia dan Ukraina, kata juru bicara PBB, Florencia Soto Nino, di Washington, Kamis (4/1).

"Sekretaris Jenderal menyambut baik pertukaran 230 tahanan perang Ukraina dan 248 Russia antara Ukraina dan Federasi Russia, yang menjadi pertukaran terbesar sejak invasi berskala penuh Federasi Russia ke Ukraina," kata Florencia Soto Nino.

Sepetrti dikutip dari Antara, Nino mengatakan Guterres memuji upaya kedua pihak dan juga mediator Uni Emirat Arab yang telah berkontribusi pada perkembangan positif ini.

"Sekjen berharap agar langkah penting ini dapat diikuti dengan pertukaran tawanan perang berikutnya dan upaya deeskalasi lainnya," ujar Nino menambahkan.

Pertukaran Berkala

Ukraina dan Russia melakukan pertukaran tahanan secara berkala selama konflik, yang dimulai pada Februari 2022. Pertukaran pekan ini merupakan yang pertama dalam hampir lima bulan.

Sebelumnya, Russia dan Ukraina mengumumkan secara bersamaan pada pertengahan Juni 2023 mengenai kembalinya hampir 100 tentara mereka dari masing-masing pihak.

Kementerian Pertahanan Russia, dalam sebuah pesan di aplikasi Telegram, menyatakan sebanyak 94 tentara Russia yang ditahan Ukraina telah dibebaskan setelah perundingan dan akan dibawa ke lembaga medis untuk diperiksa.

Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan sebanyak 95 tentara Ukraina telah dikembalikan, termasuk beberapa yang terluka. Para tahanan yang telah kembali itu termasuk anggota garda nasional dan penjaga perbatasan.

Yermak mengatakan mereka yang dibebaskan telah bertugas di dekat Kota Mariupol yang sempat dikepung selama berpekan-pekan pada tahun lalu, di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang sempat direbut tahun lalu oleh pasukan Russia, serta di Pulau Serpent di Laut Hitam, dan di Bakhmut yang masih menjadi pusat penting dari titik pertempuran di Ukraina timur.

Selain itu, Russia dan Ukraina pada awal Juli 2023 mengumumkan pertukaran tahanan perang yang melibatkan 45 serdadu dari setiap pihak. Kementerian pertahanan Russia menyatakan sebanyak 45 prajurit Russia telah dikembalikan dari tahanan Ukraina, menurut kantor berita Russia RIA.

Di lain pihak, Yermak menyatakan 45 prajurit dan dua warga sipil telah dikembalikan ke Ukraina. "Setiap dari mereka adalah seorang pahlawan," kata Yermak.

Dalam unggahan di aplikasi Telegram, Yermak menyatakan sebagian dari yang dibebaskan tersebut telah bertempur di Mariupol dan pabrik besi di kota bagian selatan Azovstal, sedangkan sebagian yang lain telah bertarung di lini depan di medan tempur lainnya.

Ombudsman hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, menyatakan mereka yang dibebaskan "telah terluka serius" dan semuanya akan menjalani rehabilitasi.

Dalam unggahan terpisah, Yermak menyatakan dua anak masing-masing berusia 6 dan 10 tahun telah diizinkan kembali ke Ukraina menyusul dilepaskannya ibunda mereka, seorang personel medis militer pada Oktober lalu.

Baca Juga: