“Memang sumber daya manusia seperti guru cukup banyak."

JAKARTA - Makin maraknya tawuran dan aneka kenakalan siswa, maka para guru Jakarta Pusat dibekali cara mengatasinya. Pemkot Jakpus memberikan pembekalan kepada guru agar bisa menghadapi dan menangani kenalan remaja.

"Memang sumber daya manusia seperti guru cukup banyak," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Bambang Eko Prabowo saat dihubungi di Jakarta, Rabu. Sebetulnya, Dinas Pendidikan memiliki lembaga sendiri untuk meningkatkan kapasitas gurunya. Ada P4 (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan) yang disebar di tiap-tiap wilayah untuk peningkatan kapasitas guru.

Bambang menyebutkan, total guru Jakarta Pusat sekitar 9.200 orang. Lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi juga memberikan penambahan wawasan melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP). Ini merupakan tambahan pelatihan pendidikan untuk guru dalam memberikan wawasan.

Pelatihan tersebut juga diberikan serupa dari kepolisian, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Tujuannya, untuk memberikan penambahan wawasan ke guru dan lingkungan sekolah.

"Jajaran vertikal kepolisian, Kesbangpol, dan Satpol PP memberikan penambahan wawasan ke guru serta sekolah akan bahaya narkoba. Juga mengenai penanganan sosial. Hal itu juga diberikan oleh instansi vertikal," ujar Bambang.

Bambang menyebutkan bahwa Wali Kota Jakarta Pusat juga telah berdiskusi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas guru. "Kami juga kerja sama dengan lembaga lain untuk penanganan tawuran di sekolah. Sekolah-sekolah perlu membentuk satuan tugas," kataBambang.

Bambang menjelaskan, satgas tersebut memberikan penambahan wawasan kepada guru. Ini diberikan baik oleh Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Dinas Sosial, ataupun Dinas Pendidikan.

"Kami dari dinas pendidikan banggadan senang. Kami menyambut niat baik wali kota untuk kolaborasi sekolah dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam meningkatkan kapasitas guru," ujar Bambang.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, memastikan bahwa pemkot akan mengoptimalkan kualitas guru sekolah baik dari sisi pengetahuan ataupun status guru itu sendiri. "Kami optimalkan pegawai-pegawai untuk mengelola tenaga honorer menjadi tenaga ASN. Ini yang lagi dipecahkan karena semakin banyak jumlah penduduk, pegawainya semakin berkurang," ujar Dhany.

Baca Juga: