LOMBOK TENGAH - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan aktivitas penerbangan di bandara tersebut tidak terdampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
"Penerbangan tidak ada yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru tersebut," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Lombok Arif Hariyanto di Praya, Selasa (26/12).
Ia mengatakan waktu operasional Bandara Lombok saat ini adalah 15 jam, mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WITA. Sedangkan untuk rute penerbangan ada enam domestik tujuan Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Bima, dan Sumbawa Besar.
"Rute tersebut dilayani maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Super Air Jet, dan Wings Air. Dua rute penerbangan internasional, yaitu Kuala Lumpur (Indonesia Air Asia dan Super Air Jet) dan Singapura (Scoot)," katanya.
Pada periode Natal dan Tahun Baru 2024, Bandara Lombok diprediksi melayani sebanyak 102.482 penumpang atau meningkat 9 persen jika dibandingkan periode Natal tahun lalu yang berjumlah 94.043 penumpang. Sementara pergerakan pesawat diperkirakan akan ada 1.120, meningkat 7 persen dibandingkan tahun lalu dengan 1.050 pergerakan pesawat.
"Kami memprediksi pergerakan penumpang yang relatif tinggi terjadi pada 22 Desember 2023, 29 Desember 2023 dan 2 Januari 2024 dengan rata-rata 7.400 penumpang per hari," katanya.
Untuk penerbangan tambahan (extra flight) selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2024, Minggus menyebut hingga saat ini ada tiga maskapai yang telah mengajukan.
"Garuda Indonesia mengajukan 4 penerbangan tambahan untuk rute CGK-LOP-CGK dan Citilink dengan 10 jadwal penerbangan tambahan rute DPS-LOP-DPS," katanya.
Sebelumnya, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1 kilometer di atas puncak pada Senin (25/12).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Ghufron Alwi dalam laporan tertulisnya mengatakan bahwa terjadi erupsi Gunung Semeru pada 25 Desember 2023 pukul 05.12 WIB.
"Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 m di atas puncak (± 4.676 mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 248 detik dan status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut masih berada pada level III atau siaga.
Gunung Semeru Erupsi, Penerbangan di Bandara Lombok Tidak Terdampak
26 Desember 2023, 11:36 WIB
Waktu Baca 2 menit