Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Tanah Air akan meningkat dengan ditetapkannya Gunung Rinjani dan Ciletuh jadi geopark dunia.

JAKARTA - Setelah melalui perjuangan panjang, Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan kawasan Ciletuh, Jawa Barat, ditetapkan menjadi geopark dunia. Penetapan ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Air dan imbasnya tentu peningkatan ekonomi Indonesia.

"Rumus destinasi kelas dunia adalah atraction, access, dan tourism resource. Saya lihat Geopark Rinjani dan Ciletuh sudah memiliki itu dan kita harapkan akan menjadi UNESCO Global Geopark yang diburu oleh wistawan," kata Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, di Jakarta, Senin (16/4).

Penetapan Gunung Rinjani, dan kawasan Ciletuh, menjadi geopark dunia dilakukan dalam sidang UNESCO Executive Board di Paris, Prancis, Kamis (12/4). Menurut Menpar, semakin banyak pengakuan dunia yang mampir ke Indonesia, semakin menaikkan pamor Indonesia.

Menpar menambahkan, benchmark Indonesia dalam mengembangkan geopark adalah Tiongkok dan Korea Selatan yang berhasil mengembangkan geopark. Tiongkok berhasil mengembangkan Yuntaishan Geopark, yang semula pada tahun 2000 dikunjungi 200 ribu wisatawan, meningkat menjadi 1,25 juta wisatawan dengan perolehan devisa 90 juta dollar AS pada 2004, setelah dua tahun bergabung dengan GGN UNESCO.

"Begitu pula Jeju Island Geopark di Korea Selatan tahun 2011 dikunjungi tujuh juta wisatawan. Saya yakin Kawasan Gunung Rinjani bakal makin nge-hits lagi," kata Arief.

General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul, menambahkan dengan peningkatan status tersebut, bakal ada perubahan di Kawasan Gunung Rinjani. Salah satunya, kawasan Gunung Rinjani akan semakin dipromosikan ke masyarakat internasional, termasuk juga di ratusan geopark dunia lain. Ini tentunya berimbas pada sektor pariwisata NTB.

"Di seluruh dunia ada ratusan UNESCO Global Geopark. Dengan masuknya Gunung Rinjani menjadi UNESCO Global Geopark tentu menjadi ajang promosi yang efektif, terutama bagi sektor kepariwisataan NTB. Akan semakin banyak wisatawan internasional yang tertarik berkunjung Gunung Rinjani," katanya.

Pengakuan Dunia

General Manager Badan Pengelola Geopark Ciletuh, Dana Budiman, mengatakan bukan tanpa alasan Ciletuh mendapat pengakuan dunia. Pada awal Agustus 2017, geopark ini sudah dinilai tim UNESCO. Predikat ini tentunya membawa Ciletuh menjadi destinasi wisata dunia.

"Potensinya juga sangat besar. Keindahan alamnya lengkap. Ada landscape, gunung, air terjun, sawah, ladang, dan berujung di muara sungai ke laut. Karena itu, harus cepat dikembangkan agar bisa menghidupkan ekonomi masyarakatnya. Geopark Ciletuh dikelilingi hamparan alluvial dengan batuan unik dan pemandangan yang indah. Ada juga pantai yang keren," katanya.

Di Geopark Ciletuh wisatawan bisa menikmati beragam objek wisata eksotis. Mulai dari keindahan Air Terjun Awang, Taman Purba, Bukit Panenjioan, dan masih banyak lagi yang lain. Di kawasan seluas 126.100 hektare/ 126.1 km2 tersebut, terdapat banyak destinasi wisata kelas dunia. Luas geopark meliputi delapan kecamatan, mulai dari Cisolok (Pantai Cimaja) sampai dengan Ujunggenteng (Ciemas).

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menambahkan Geopark Ciletuh akan menerapkan konsep vini, vidi, vici, yaitu datang, melihat, dan menangkan. Melalui geopark ini, Marwan berharap bisa menjadi pembangkit pertumbuhan di wilayah selatan, khususnya di Kabupaten Sukabumi. Pengembangan geopark pun akan melibatkan kaum perempuan.

mza/tgh/N-3

Baca Juga: