LOS ANGELES - Salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, Kilauea, kembali meletus di Hawaii, sebulan setelah berhenti meletus.

Air mancur lava dimuntahkan dari Kilauea, membanjiri kawah di puncaknya dengan batuan cair.

Para ilmuwan di Survei Geologi AS (USGS) mengatakan, pengadukan pertama dicatat pada Kamis (5/1) sore ketika lava sesekali menyembur melalui lantai kawah - hasil dari energi yang terpendam selama sebulan.

Pada Jumat pagi sudah cukup tenang.

"Tingkat efusi awal yang tinggi menurun dengan cepat karena lava yang tersimpan dalam system magma selama sebulan terakhir meletus," kata USGS.

"Air mancur berkurang kekuatannya dalam semalam dan secara konsisten tingginya sekitar 5 meter (16 kaki) pagi ini.

"Aliran lahar menggenangi sebagian besar dasar kawah (hampir 300 acre atau 120 hektare). "Letusan terjadi sebulan setelah Kilauea dan gunung tetangganya yang lebih besar Mauna Loa terdiam.

Mauna Loa, gunung berapi terbesar di dunia, menampilkan pertunjukan spektakuler selama berminggu-minggu saat meletus pertama kalinya dalam empat decade. Air mancur lava setinggi 60 meter mengalirkan sungai batuan cair ke sisi-sisinya.

Kilauea jauh lebih kecil daripada Mauna Loa, tetapi jauh lebih aktif, dan secara teratur memukau turis yang datang dengan helikopter untuk melihat 'pertunjukan' itu di Pulau Besar Hawaii.

Saat ini letusan tidak menimbulkan bahaya langsung bagi masyarakat, kata USGS. Namun mereka memperingatkan volume besar gas vulkanik terutama sulfur dioksida bisa berdampak.

"Gas itu akan bereaksi di atmosfer untuk menciptakan kabut yang dikenal sebagai vog (kabut vulkanik) yang telah diamati di arah angin Kilauea," kata badan tersebut.

"Vog menciptakan potensi bahaya kesehatan melalui udara bagi penduduk dan pengunjung, merusak tanaman pertanian dan tanaman lain, serta mempengaruhi hewan ternak." Kilauea adalah salah satu dari enam gunung berapi aktif di kepulauan Hawaii.

Gunung ini meletus hampir terus menerus antara tahun 1983 dan 2019.

Baca Juga: