REYKJAVIK - Sebuah gunung berapi di Islandia meletus pada Selasa (19/12), geyser lava cair yang menyembur ke langit malam yang gelap membuat wilayah barat daya ibu kota dalam keadaan siaga tinggi.

Letusan di semenanjung Reykjanes, tepat di utara kota nelayan Grindavik, dimulai Senin sekitar pukul 22.17 waktu setempat setelah serangkaian gempa bumi, kata Kantor Meteorologi Islandia.

Rekaman letusan yang disiarkan langsung menunjukkan pancaran lava berwarna jingga yang menyembur dari celah tanah, dikelilingi awan asap merah yang mengepul.

"Kami berharap yang terbaik, tapi jelas ini adalah letusan besar," kata Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir di Facebook.

Selama berminggu-minggu, negara Nordik tersebut telah mengantisipasi letusan di semenanjung barat daya ibu kota setelah aktivitas gempa bumi yang hebat, yang mendorong pihak berwenang mengevakuasi ribuan orang dan menutup spa panas bumi Blue Lagoon yang terkenal dengan perairan biru kehijauannya.

Kantor meteorologi memperkirakan gunung berapi itu membuka celah sepanjang 4 km, ujung selatannya hanya berjarak 3 km dari Grindavik.

Pada pukul 03.00 pagi, kantor meteorologi mengatakan intensitas letusan telah stabil, namun tidak dapat memperkirakan berapa lama letusan akan berlangsung.

"Sekarang kita menunggu untuk melihat kekuatan alam apa yang ada," tulis Presiden Gudni Thorlacius Johannesson di X. Dia menambahkan, melindungi kehidupan dan infrastruktur adalah prioritasnya.

Kepala Departemen Perlindungan Sipil Vidir Reynisson mendesak penduduk untuk menjauh dari daerah tersebut, dan mengatakan kepada stasiun televisi lokal: "Ini bukan letusan turis".

Perusahaan utilitas publik Landsnet menulis di Facebook mereka memantau letusan tersebut dengan sangat cermat.

Meskipun ada kekhawatiran sebelum letusan mengenai kemungkinan malapetaka, namun bandara internasional Reykjavik tetap beroperasi. Operator ISAVIA mengatakan: "Untuk saat ini, tidak ada gangguan pada kedatangan atau keberangkatan di bandara Keflavik."

Baca Juga: