Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, kembali erupsi pada Minggu, 24 April 2022. Erupsi tersebut menciptakan semburan abu. Tinggi kolom abu tercatat hingga 3.000 meter, dari atas puncak gunung atau 3.157 meter di atas permukaan laut.

Dilansir dari laman Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal. Abu mengarah ke sisi tenggara dan selatan. Erupsi kali ini terekam di seismograf dengan amplitudo 55 mm.

Suara gemuruh yang berasal dari Gunung Anak Krakatau, terus terdengar dan dirasakan oleh masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai. Yang berdekatan dengan lokasi gunung tersebut.

Diketahui bahwa dalam beberapa waktu terakhir Gunung Anak Krakatau terus mengalami peningkatan aktivitas. Sehingga menyebabkan Gunung Anak Krakatau, naik level dari Waspada Level II, menjadi Siaga Level III.

Indonesia menjadi Negara yang memiliki potensi bencana alam besar, khusus nya bencana gunung meletus. Hal ini karena Indonesia berada di kawasan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania atau Cincin Api dan biasa dikenal dengan sebutan Ring Of Fire.

Sirkum Pasifik merupakan daerah yang berada di sekeliling cekungan Samudera Pasifik. Sabuk ini membentang hampir 40.000 kilometer di busur kepulauan Tonga, Indonesia, Filipina, Jepang, Kuril dan Aleut.

Disebut sebagai Cincin Api, karena wilayah Sirkum Pasifik membentuk sekitar 75 persen gunung berapi di dunia. Indonesia tercatat memiliki total 147 gunung api aktif. Indonesia menempati posisi ke tiga setelah Amerika dan Rusia.

Jalur Sirkum Pasifik yang melewati Indonesia, berada di tiga jalur. Yaitu Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Halmahera. Sepanjang jalur ini terdapat banyak gunung api, yang dapat meletus kapan saja dengan intensitas yang berbeda-beda.

Selain Sirkum Pasifik, Indonesia juga dilalui oleh Sirkum Mediterania. Jalur pegunungan yang membentang dari Benua Eropa, menuju ke Italia. Kemudian menyambung ke Benua Asia melalui Pegunungan Himalaya dan masuk Indonesia melalui Sumatera.

Sirkum mediterania dibagi menjadi dua jalur utama. Jalur busur dalam bersifat vulkanik aktif, yang membentang di bagian barat Sumatera, Jawa, Bali, Sumbawa, Lombok, Alor, Flores hingga ke Laut Banda.

Selanjutnya ada jalur busur luar yang bersifat non aktif, yang membentang dari Nias, Pulau Buru dan pulau kecil lain disekitarnya.

Selain berada di wilayah Cincin Api, wilayah Indonesia juga menjadi tempat pertemua tiga lempengan benua. Di sebelah selatan ada lempeng Indo-Australia, di utara terdapat lempeng Eurasia dan di Timur ada lempeng Pasifik.

Jika ketiga lempengan ini mengalami pergeseran atau aktivitas lainnya, hal ini bisa membuat terjadinya gempa bumi atau tsunami. Karena letak geografis inilah, menjadikan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang rawan terjadi bencana letusan gunung api, gempa dan tsunami.

Baca Juga: