SERANG - Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, memotivasi para petanibawang merah agar produk mereka terus meningkat. Dorongan motivasi itu disampaikan Al saat melakukan panen raya bawang merah di Toyomerto, Kramatwatu, Kabupaten Serang, Rabu. Bahkan di tengah panen bawang merah tersebut, Al Muktabar juga memberikan kelapa muda kepada para petani.

"Itu bagian dari tali kasih dan kebersamaan. Kita itu satu kesatuan," kata Al Muktabar usai panen bawang merah. Al Muktabar didampingi Komandan Korem 064/ Maulana Yusuf, Brigjen Tatang Subarna. Dalam kesempatan itu, Al Muktabar berbaur dengan para petani. Bahkan dia juga ikut langsung memanen bawang merah.

Al Muktabar mengatakan pada dasarnya bawang merah asal Provinsi Banten tidak kalah dari daerah lainnya yang menjadi sentra produksi bawang merah. "Di beberapa titik sudah dikembangkan, bawangnya besar dan segar. Jadi, tidak kalah dengan bawang merah dari daerah lain," katanya.

Setelah memanen bawang merah, Al Muktabar juga meninjau langsung bangunan yang digunakan para petani sebagai bangsal, di mana tempat tersebut untuk penyimpanan bawang merah setelah panen.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Gunungwangi, Fahri, merasa bangga karena hasil tani kelompoknya dipanen secara langsung oleh Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar. "Tentu bangga kami. Ini dipanen oleh Pj Gubernur Banten," katanya. Untuk satu hektare dapat menghasilkan sekitar 6-7 ton bawang merah.

Sebelumnya, dua hari lalu, Kementerian Pertanian menjamin produksi beras/padi Provinsi Banten untuk awal tahun ini relatif aman. Ada sekitar 76.000 hektare lahan padi potensial panen. "Kita terus mendorong petani agar meningkatkan produksi," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, usai panen raya di Kabupaten Pandeglang, Rabu (11/1).

Berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) panen padi Provinsi Banten awal tahun seluas 76.000 hektare. Rinciannya, panen Januari seluas 18.000 hektare dan Februari seluas 58.000. Panen seluas 76.000 hektare itu dipastikan stok beras untuk konsumsi masyarakat Banten yang berpenduduk 13 juta lebihaman.

Kementan memberi apresiasi atas kerja keras Provinsi Banten, pemangku kepentingan dan kelompok tani untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas pangan tersebut.

Baca Juga: