SERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku orang yang melaporkan kasus dugaan pemotongan dana hibah untuk Pondok Pesantren (Ponpes) kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten adalah dirinya sendiri. Pihaknya geram karena banyak mendapatkan informasi adanya kelompok yang ingin mengambil keuntungan dari bantuan itu.

Hal itu diungkapkan orang nomor satu di Banten saat diwawancarai di Rumah Dinas (Rumdin) Gubernur Banten di Jalan Ahmad Yani No.158, Serang, Sumurpecung, Kec. Serang, Kota Serang, Banten, Kamis (8/4).

Menuurtnya, sejauh ini tidak ada keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat. Hanya sekelompok orang saja yang ingin merusak reputasinya sebagai Gubernur Banten.

"Yang laporin ke Kejati saya, catat. Begitu banyak informasi tentang pemotongan. Yang motong itu bukan ASN. Nanti akan ditanyakan kembali. Jangan sampai ke depan ada orang yang memanfaatkan. Ada kelompok tertentu yang memanfaatkan," katanya.

Pria yang kerap disapa WH itu menuturkan, pelaporan bertujuan untuk memberikan efek jera atas tindakannya yang merugikan Ponpes. Di samping itu juga, agar hal ini tidak lagi terjadi di kemudian hari.

"Kenapa di laporkan? Suapaya tidak ada informasi fiktif dan sebagainya. Ke depan mau diberikan lagi, termasuk kemarin memberikan bantuan 500 ribu rupiah, ya harus diverifikasi. Tapi dibalik verifikasi dan validasi ada tangan tertentu yang punya kepentingan. Ini yang harus kira bersihkan," tuturnya.

Ia menerangkan, pelaporan pemotongan dana hibah bagian dari langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk meningkatkan integritas dalam tindakan bersih dari korupsi . Jika pada pemeriksaan ada oknum ASN yang bermain, maka Kejati Banten diminta untuk menuntaskannya secara hukum.

"Akan kita lihat apakah pemeriksaan ada potongan, ya sikat. Apakah itu pegawai negeri? Belum tentu. Apakah masyarakat, kiyai? Bukan. Tapi ada orang yang memanfaatkan itu," terangnya.

Mantan Wali Kota Tangerang itu mengaku belum mengetahui jumlah pemotongan dana hibah yang dilakukan pelaku. Biarkan hal itu dibuktikan dalam penyelidikan Ketaji Banten.

"Nanti kalau sudah selesai pemeriksaan, saya akan sampaikan orang-orangnya. Kalau bisa fotonya dimuat jangan pakai masker, jangan pakai tutup mata. Nih orang begini yang sering ngerjain gubernur kerjanya," jelasnya.

Baca Juga: