LONDON - Satu dekade setelah terakhir kali mengangkat trofi Liga Champions, pelatih Manchester City Pep Guardiola sekali lagi berada di final. Guardiola akan berupaya mengokohkan klaimnya sebagai pelatih sepak bola terhebat yang pernah ada.

Kemenangan atas Chelsea di Porto akan membawa Guardiola sejajar dengan Zinedine Zidane, Carlo Ancelotti dan Bob Paisley sebagai mantan pemain yang memenangkan tiga trofi Liga Champions sebagai pelatih.

Torehan pria berusia 50 tahun itu dalam 12 musim di Barcelona, Bayern Munich, dan City menunjukkan kehebatan Guardiola. Di antara 26 trofi utama yang tekah diraihnya adalah sembilan gelar liga, tigamasing-masing di Spanyol, Jerman, Inggris, dan sembilan trofi non liga.

Di klub masa kecilnya, Barca, dia juga meraih trofi Liga Champions dalam dua dari tiga musim pertamanya. Namun, sejak mendampingi tim asuhannya dalam salah satu penampilan terbesar yang pernah ada di final kompetisi antarklub Eropa untuk mengalahkan Manchester United 3-1 di Wembley pada 2011, Guardiola seolah mendapat kutukan.

Bayern yang saat itu baru saja meraih trofi Liga Champions mengharapkan kelanjutan ketika Guardiola tiba di Bavaria setelah cuti setahun pada tahun 2013. Namun, Bayern asuhan Guardiola disingkirkan klub asal Spanyol pada tahap semifinal dalam tiga musim kepelatihannya.

City akhirnya mendatangkannya bersamamantan rekannya di Barcelona, Txiki Begiristain dan Ferran Soriano, untuk menduduki jabatan teratas di Etihad Stadium.

"Kami tim yang sangat mirip di masa lalu ketika kami gagal," ujar Guardiola pekan ini. "Marginnya adalah detail kecil. Sekarang kami cukup puas untuk mencapai final tetapi kami tahu harus kami lakukan, tidak akan mungkin untuk memenangkan pertandingan Liga Champions," sambungnya. ben/AFP

Baca Juga: