Gregoria Mariska berjanji bakal habis-habisan saat melawan Rachanok Intanon di babak perempat final. Adapun ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal melaju ke semifinal.

JAKARTA - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung siap menghadapi juara grup N asal Thailand Ratchanok Intanon pada babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020.

Gregoria yang berusia 21 tahun mengaku tidak ingin membuang kesempatan dan menilai peluang untuk memenangkan laga tersebut terbuka lebar. "Saya tidak peduli siapa lawan yang akan saya hadapi di babak 16 besar nanti. Saya sudah siap memberikan yang terbaik, siapapun lawannya. Saya tidak mau membuang kesempatan yang berharga ini,"ujar Gregoria dikutip situs resmi PBSI, Rabu (28/7).

Dari segi peringkat, pebulu tangkis asal Thailand tersebut memang jauh lebih diunggulkan. Saat ini, Ratchanok adalah pemain peringkat keenam dunia, sedangkan Gregoria menempati posisi ke-23.

Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Gregoria dan Ratchanok tercatat sudah pernah bertemu dalam tujuh kali. Mereka pertama kali bertemu di Indonesia Open 2018 dan terakhir kejuaraan Malaysia Masters 2020.

Namun dari ketujuh pertemuan tersebut, Gregoria belum pernah sekalipun mengalahkan Ratchanok. "Jadi, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang sudah saya dapat ini (lolos ke 16 besar). Saya ingin memanfaatkan dan memaksimalkan semua peluang yang ada,"ujar Gregoria.

Gregoria melaju ke babak 16 besar setelah menyelesaikan fase penyisihan dan keluar sebagai juara Grup M. Pada penyisihan pertama Minggu (25/7), dia menaklukkan pemain Myanmar Thet Htar Thuzar 21-11, 21-8. Kemudian pada penyisihan kedua, Rabu, dia memetik kemenangan 21-11, 21-17 atas wakil Belgia Lianne Tan.

Anthony Sinisuka Ginting juga melaju ke babak 16 besar setelah meraih kemenangan kedua di babak penyisihan Grup J. Dia unggul 21-12, 21-10 ataswakil Russia Sergey Sirant.

Ginting menyudahi perlawanan pebulu tangkis kidal itu dengan dua gim langsung berdurasi 35 menit. Ginting, peringkat lima dunia, tak mengalami kendala berarti dalam usahanya menundukkan pebulu tangkis peringkat ke-77.

Adapun Jonatan Christie berhasil melewati adangan pemain Singapura Loh Kean Yew 22-20, 13-21, 21-18.

Sementara itu, wakil Indonesia dari nomor ganda melakoni laga perempat final pada Kamis (29/7). Marcus/Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan ditantang Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia. Sementara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertemu wakil tuan rumah, Takeshi Kamura Keigo Sonoda.

Marcus/Kevin maupun Ahsan/Hendra unggul dari rekor pertemuan atas lawan-lawannya tersebut. Marcus/Kevin jauh memimpin 7-0 dengan pertemuan terakhir terjadi di perempat final All England 2020. Saat itu pasangan peringkat satu dunia tersebut menang 21-17, 21-19 atas Chia/Soh.

Ahsan/Hendra juga saat ini unggul 5-2 dari calon lawannya Kamura/Sonoda. Mereka terakhir kali bertemu pada babak semifinal ajang Denmark Terbuka 2019, Ahsan/Hendra menang 21-19, 19-21, 21-15.

Di sektor ganda putri, satu-satunya wakil Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan bertarung melawan wakil Tiongkok, Du Yue/Li Yin Hui demi satu tiket babak semifinal.

Baik Greysia/Aprilia maupun Du/Li saat ini berbagi imbang kemenangan 3-3. Namun di pertemuan terakhir Greysia/Aprilia harus mengakui keunggulan pasangan asal Tiongkok tersebut. Saat itu mereka bertemu di kualifikasi grup A BWF World Tour Finals 2019, Greys/Apri kalah 21-12, 17-21, 11-21.

Jordan/Melati Terhenti

Langkah ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus terhenti di babak perempat final.Langkah mereka terhenti usai dikalahkan pasangan nomor satu dunia asal Tiongkok, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Jordan/Melati menyerah dua gim langsung, 17-21, 15-21 dalamwaktu 35 menit.

Jordan/Melati menyampaikan permintaan maaf atas kekalahan tersebut. "Pertama kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, kami belum bisa memberikan hasil yang terbaik," ujar Melati. ben/S-2

Baca Juga: