JAKARTA - PT Greenfields Dairy Indonesia, perusahaan peternakan sapi perah terintegrasi (integrated dairy farm) yang menghasilkan produk susu segar meresmikan fasilitas pusat penampungan susu (milk collection center/MCC) yang ketiga. Berlokasi Pijiombo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, fasilitas ini dibangun untuk menjamin terjaganya kesegaran dan kualitas seluruh produk susu segar.

Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia, Heru Setyo Prabowo menjelaskan, dengan visi 'Greenfields Farming Philosophy,' Greenfields selalu menjamin terjaganya kesegaran dan kualitas seluruh produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga tiba di tangan konsumen.

Selain meresmikan MCC, Greenfield memperlua program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG). Di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin mengancam ketahanan pangan susu nasional, perusahaan berkomitmen untuk senantiasa bertumbuh dan berkembang bersama para peternak sapi perah lokal program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG).

"Lebih dari itu, Greenfields juga memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian dan industri susu melalui program KSG yang diinisiasi sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal di sekitar area dua peternakan kami," ujar dia dalam konferensi pers virtual Rabu (31/8).

Selama 14 tahun, program KSG telah mendukung kegiatan penyuluhan, pembinaan, hingga pelayanan kesehatan kepada para mitra peternak, termasuk ketika wabah PMK merebak. Program tersebut tidak hanya menyasar untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak, tetapi juga menyokong hasil produksi susu sapi perah dalam negeri guna memperkuat ketahanan pangan susu nasional," tambahnya.

Kardani, salah seorang peternak sapi perah mitra KSG turut berbagi kisah, sebelum bergabung dengan KSG. Ia dulu bekerja secara serabutan dengan penghasilan yang tidak tetap. Seiring waktu, ia melihat adanya peluang meningkatkan perekonomian keluarga dengan beralih profesi menjadi peternak.

"Pada 2008, dengan pinjaman usaha mikro dari perbankan yang bekerja sama dengan KSG, saya mulai memelihara 2 ekor sapi perah. Dengan pembinaan rutin dan juga pelayanan kesehatan hewan ternak yang lengkap serta tanpa biaya dari KSG, kini saya hidup lebih sejahtera dengan 10 ekor sapi perah," ungkapnya.

Heru memaparkan, hingga kini, produksi susu dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Data 1 Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menunjukkan terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan susu masyarakat Indonesia sebesar hampir 4,4 juta ton per tahun dengan jumlah susu segar dalam negeri (SSDN) yang hanya sebanyak 997,35 ribu ton per tahun.

Kondisi ini mengakibatkan ketergantungan terhadap susu impor hingga 80 persen. Dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51 persen-nya berasal dari Provinsi Jawa Timur yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia.

Menurut Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, IPM, produksi susu sapi nasional yang tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini semakin mengancam ketahanan pangan bangsa, yang kini peringkatnya menurun ke posisi 69 dari 113 negara.

"Susu adalah sumber nutrisi terlengkap yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang kedepannya akan didominasi oleh penduduk muda," ujar dia.

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Jumadi, M.MT, yang hadir mewakili Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, Gubernur Jawa Timur, memaparkan, sangat mengapresiasi program KSG dari Greenfields. Program yang menargetkan untuk kembali membangkitkan peranan para peternak rakyat dalam menopang ketahanan susu nasional melalui sejumlah inisiatif.

"Kami harapkan kolaborasi dan sinergi lebih lanjut antara Greenfields dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lainnya, sehingga bersama-sama kita dapat membantu meringankan permasalahan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan memulihkan kembali semangat peternak serta produktivitas sapi perah, khususnya di Jawa Timur," kata Jumadi.

Foto-milk collection center dari Greenfield

Baca Juga: