CALIFORNIA - Konferensi tahunan para pengembang yang diselenggarakan oleh Team Google, di Mountain View, California, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan temuan baru.

Platform dasar cloud seperti Amazon Web Services dan Microsoft Azure menawarkan banyak keuntungan ketimbang metode-metode penyimpan data tradisional, termasuk keamanan tambahan, naiknya fleksibilitas, akses yang lebih baik dan mengurangi pengeluaran.


Platform cloud-based storage memungkinkan pula perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan processing power dalam kapasitas besar dan membuat stasiun-kerja komputer lebih unggul.

Google, sebuah perusahaan penyedia jasa cloud-based bagi kalangan usaha di seluruh dunia, saat ini sedang mengupayakan agar bisa menyediakan tambahan layanan kepada para pengguna, yang berlangganan platform ini.


Sensor processing units Google dan powerful data processors, yang menciptakan pelatihan serta pengembangan mesin teknologi secara khusus, akan segera diluncurkan dan dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan dan individu di seluruh dunia melalui Google Cloud.

Kemampuan sensor processing units Google ini tidak lebih dari 180 teraflops processing power dengan tiap-tiap sensor processing unit mengandung total 64 TPU. Sensor processing units Google dan powerfull data processors bisa mengantarkan sekitar 11.5 petaflops processing power.


Cloud Sensor processing units Google yang baru ini memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan beberapa chips terbaik yang ada di pasar saat ini, selain dirancang khusus bagi jenis mesin pembelajaran berkekuatan sangat besar.


"Sebuah teknologi yang relatif masih baru, tetapi bisa menarik perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi Cloud milik Google ini telah menjadi sebuah platform besar bagi kesempatan dan eksperimen tanpa batas.

Dengan kekuatan intelijen buatan untuk menopangnya, teknologi Cloud dapat dengan mudah meningkatkan kekuatan computing platform saat ini. Hal ini sudah barang tentu kabar baik bagi penyedia jasa aplikasi cloud-based, seperti kami," kata Jeff Klem, CEO HR Software, Minggu (10/9).


Proyek Microsoft


Usut punya usut, Google bukan satu-satunya taipan teknologi yang tertarik pada pengembangan intelijen buatan di Cloud. Sekarang ini, Microsoft menawarkan lebih dari 20 jasa intelijen yang berbeda, seperti mengidentifikasi gambar dan memahami bahasa terhadap seluruh pelanggan Microsoft Azure.


Microsoft melalui Project Brainwave sedang mengembangkan beberapa tahapan baru field-programmable, yang akan menjadi pintu peranti chipsets menuju kekuatan intelijen buatan terkini dalam banyak pusat-pusat data Microsoft. Platform ini telah diprediksi akan lebih ampuh dan serbaguna ketimbang layanan intelijen buatan Google. forbes.com/uci/AR-2

Baca Juga: