Airlangga Hartato menegaskan Golkar mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk tidak terburu-buru dan sembrono dalam penetapan capres.

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, partainya mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar penetapan calon presiden dan calon wakil presiden tidak terburu-buru dan sembrono.

"Kan Presiden bilang hati-hati, jangan sembrono, jangan emosi, ini emosinya biar turun tidak sembrono, kita pilih yang tepat," kata Airlangga saat penyerahan mobil listrik kepada 37 ketua DPD Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, kemarin.

Oleh karena itu, Golkar bersama partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PAN dan PPP akan mencari sosok kandidat yang tepat dan tidak sembarangan.

Airlangga Hartarto juga mengungkapkan Presiden Jokowi sudah mengetahui kandidat calon presiden yang akan diusung oleh partai yang tergabung dalam KIB. "Presiden sudah tahu. Sudah tahu nama-namanya," kata dia, usai Tour Green ke Pantai Indah Kapuk di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu.

Menurut dia, untuk penentuan capres-cawapres, partai dari KIB (Partai Golkar, PAN dan PPP) akan selalu berkonsultasi dengan Jokowi. Komunikasi antara Partai Golkar, KIB dengan Jokowi terus dilakukan agar ada kesamaan dan keselarasan. "Iya tentu selaras, sampai saat sekarang kan selaras. Namanya selaras kaya gamelan, kan harus selaras ga bisa gamelan lari ketempat lain," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meyakini Partai Golkar akan cermat dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden menghadapi Pemilihan Umum 2024. "Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Jumat malam (21/10).

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun Ke-58 Partai Golkar di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Hingga kini baru satu parpol yang mengumumkan nama capres, yaitu Partai NasDem yang mengusung Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024. "Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua Pak Airlangga Hartarto dan saya meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang bener," tambah Presiden.

Presiden Jokowi menyebut Golkar adalah partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang, dan banyak makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia selama 58 tahun sehingga akan bertindak dengan hati-hati.

"Silakan terjemahkan sendiri karena bapak ibu sekalian, presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia dan pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini," ungkapnya.

Uskup se-Jabodetabek

Sementara itu, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menegaskan bahwa video yang beredar di media sosial dengan judul "Uskup se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Baswedan Menjadi Presiden" adalah hoaks.

"Terkait dengan beredarnya potongan video yang berjudul 'Uskup Katolik se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden', kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar," kata Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Romo Vincentius Adi Prasojo, di Jakarta, Sabtu (22/10).

Lebih lanjut, Romo Adi mengklarifikasi bahwa pertemuan Anies dengan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta bukanlah pertemuan politik, melainkan pertemuan pada tanggal 28 September 2022 merupakan kunjungan Anies dalam rangka berpamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Romo Adi juga menegaskan bahwa Gereja Katolik Indonesia konsisten menjaga netralitas. Menurut dia, gereja Katolik mendorong proses politik yang menjunjung prinsip dan etika untuk kebaikan bersama.

Baca Juga: