Setelah melalui Selat Magellan pada Agustus 1578, pelayaran penjelajah Inggris Francis Drake dengan kapal Golden Hind dilanjutkan ke pantai barat Amerika selatan yang menghadap Samudra Pasifik.

Setelah melalui Selat Magellan pada Agustus 1578, pelayaran penjelajah Inggris Francis Drake dengan kapal Golden Hind dilanjutkan ke pantai barat Amerika selatan yang menghadap Samudra Pasifik.

Pada Desember 1578, permukiman Spanyol seperti Valparaiso dikejutkan oleh hadirnya kapal perang Inggris di perairan Pasifik. Drake mendapatkan 25.000 peso emas dari perampokan tersebut. Beberapa kapal kemudian direbut di Pelabuhan Callao di Lima, Cile.

Golden Hind lalu melintasi khatulistiwa pada 28 Februari 1579 M. Selanjutnya, pada 1 Maret 1579 M, ia merebut kapal Nuestra Senora de la Concep?ion (alias Cacafuego) di lepas pantai Peru.

Muatan Cacafuego berupa perak dalam jumlah besar yang ditujukan ke Panama. Akibatnya Golden Hind tampak seperti kapal yang lambat karena muatan yang amat berat. Butuh waktu enam hari untuk menguras kekayaan kapal Spanyol. Beratnya sangat membebani sehingga Drake terpaksa membuang sebagian pemberat Golden Hind untuk memberi ruang. Ada 13 peti piring, 36 kilogram (80 pon) emas, sejumlah besar batu permata, dan 26 ton perak yang belum diolah.

"Harta" yang sangat berguna yang berhasil dirampok adalah peta Spanyol yang menunjukkan rute yang diambil armada kapal-kapalnya untuk melintasi Pasifik hingga mencapai Manila. Drake kemudian berlayar ke pantai barat Amerika utara untuk mencari Jalur Barat Laut yang diyakini menyediakan rute mudah ke Asia.

Drake lalu menyiapkan kapalnya dengan baik untuk beberapa bulan ke depan, kemudian tersapu angin pasat melintasi Pasifik. Pada Oktober, ia mencapai Hindia Timur (Indonesia dan Filipina) dan membawa rempah-rempah, jahe, merica, dan enam ton cengkeh berharga dari Maluku. Untungnya bagi kapten Inggris itu, sultan sedang berperang dengan orang Portugis.

Di pantai utara Jawa Drake melakukan perbaikan besar-besaran kapal pada awal 1580 M. Selanjutnya kapalnya berlayar melewati pulau-pulau dan terumbu karang berbahaya di Indonesia. Kapal tersebut sempat kandas di terumbu karang pada Januari sehingga Drake harus membuang enam ton cengkeh dan sejumlah meriam untuk meringankan kapal.

Francis Fletcher, pendeta kapal, kemudian menulis laporan perjalanan tersebut dalamThe World Encompassed, diterbitkan pada 1628 M. Ia mengatakan kepada awak kapal bahwa terdamparnya kapal adalah hukuman Tuhan atas perlakuan Drake terhadap pemberontak Doughty. Drake tidak akan membiarkan perbedaan pendapat terhadap perintahnya dan mengucilkan pendeta dalam kapasitasnya sebagai kapten.

Pada Maret 1580 M, Golden Hind melintasi Samudra Hindia. Pada Juni, Drake mengitari Tanjung Harapan di Afrika. Menjelang akhir Agustus, para pelaut mencapai Kepulauan Canary dan kemudian berlabuh di La Rochelle di Prancis barat. Drake kembali ke kampung halamannya setelah ia tiba di Plymouth pada 26 September 1580.

Yang jauh lebih penting pada saat itu daripada pencapaian geografis adalah harta karun yang Drake terus-menerus mengisi kapalnya sepanjang perjalanan. Perkiraan nilai barang rampasan itu mungkin 600.000 poundsterling lebih dari dua kali lipat seluruh pendapatan tahunan Inggris.

Atas pencapaian Drake, ratu Inggris kemudian memberi gelar kebangsawanan. Hal ini membuat marah duta besar Spanyol yang menganggap Drake tidak lebih dari seorang bajak laut. hay/I-1

Baca Juga: