ZURICH - Laporan dari Komisi Kriosfer atau Cryospheric Commission (CC) Akademi Ilmu Pengetahuan Swiss, pada Kamis (28/9) menyebutkan, pemanasan ekstrem selama dua tahun berturut-turut di Pegunungan Alpen telah melenyapkan 10 persen volume gletser di Swiss. Ini setara dengan jumlah hilang yang sama dalam tiga dekade sebelum 1990.

Dilansir olehAgence France-Presse (AFP), di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak buruk perubahan iklim, penelitian tersebut menunjukkan penurunan gletser yang dramatis, dan memperingatkan bahwa situasinya hanya akan bertambah buruk.

"Gletser Swiss mencair dengan kecepatan yang meningkat pesat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Tahun 2022 menjadi tahun terburuk dalam sejarah pencairan gletser di Pegunungan Alpen Swiss, dengan enam persen dari total volume es hilang.

Laporan CC menunjukkan bahwa kondisi gletser tidak jauh lebih baik tahun ini, dengan empat persen volume es lainnya yang hancur, "mewakili penurunan terbesar kedua sejak pengukuran dimulai".

"Percepatannya sangat dramatis, jumlah es yang hilang hanya dalam waktu dua tahun sama banyaknya dengan jumlah es yang hilang antara tahun 1960 dan 1990," katanya.

Akibat dari dua tahun ekstrem berturut-turut adalah runtuhnya lidah-lidah gletser dan beberapa gletser kecil lenyap bersamaan.

"Semua gletser banyak yang mencair," kata Matthias Huss, Kepala Pemantauan Gletser di Swiss atauGlacier Monitoring in Switzerland (GLAMOS).

"Tetapi untuk gletser-gletser kecil, pencairannya sangat dramatis karena gletser-gletser kecil ini benar-benar menghilang saat ini," ugkapnya.

GLAMOS, yang memantau 176 dari sekitar 1.400 gletser di Swiss, baru-baru ini menghentikan pengukuran di gletser St. Annafirn di wilayah Uri, Swiss tengah, karena gletser tersebut hampir menghilang.

"Kami hanya memiliki sisa es mati," keluh Huss.

Hilangnya gletser secara besar-besaran yang terjadi di Swiss sebagian besar disebabkan oleh musim dingin dengan volume salju yang sangat rendah, serta suhu musim panas yang melonjak.

"Kombinasi perubahan iklimlah yang membuat kejadian ekstrem seperti itu lebih mungkin terjadi, dan kombinasi cuaca ekstrem yang sangat buruk," jelas Huss.

"Jika kita terus seperti ini, kita akan melihat tahun-tahun buruk seperti ini setiap tahunnya".

Pemanasan Global

Dia menekankan perlunya menstabilkan iklim dengan mengurangi emisi CO2 sesegera mungkin".

Namun Huss mengakui bahwa meskipun dunia berhasil memenuhi target Paris untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, hanya sekitar sepertiga volume gletser di Swiss yang dapat diselamatkan.

"Itu berarti bahwa semua gletser kecil akan hilang, dan gletser besar akan jauh lebih kecil", katanya, namun menekankan bahwa setidaknya akan ada sejumlah es di wilayah tertinggi Pegunungan Alpen dan beberapa gletser yang akan tetap ada.

Pencairan tahun ini berdampak pada gletser di seluruh Swiss, dan gletser di bagian selatan dan timur negara tersebut paling terkena dampaknya.

"Rata-rata hilangnya ketebalan es di sana mencapai tiga meter dan jauh lebih tinggi dibandingkan nilai yang tercatat pada musim panas tahun 2003," kata para peneliti.

Baca Juga: