CHARLESTON - Jutaan warga Amerika Serikat (AS) mengarahkan pandangannya ke langit dengan rasa takjub saat pemandangan luar biasa dari fenomena alam gerhana matahari total menyapu sebagian wilayah AS pada Senin (21/8).

Adapun gerhana matahari yang terjadi di AS ini merupakan yang pertama dalam abad ini. Terakhir fenomena langka ini menyapu wilayah mulai dari pantai barat hingga pantai timur AS pada 1918. Setelah 2017, gerhana matahari total berikutnya akan melewati tenggara dan timur laut AS pada 8 April 2024.

Peristiwa gerhana matahari yang lalu dijuluki "Great American Eclipse" itu, bergerak secara diagonal di seluruh negeri itu, dari barat laut ke barat daya. Gerhana matahari total ini pertama kali dirasakan di kota tepi pantai Depoe Bay, Negara Bagian Oregon, pada jam 10.15 pagi yang kemudian bergeser ke arah timur, dan berakhir di tepi pantai Samudera Atlantik di Kota Charleston, South Carolina, pada jam 14.49 sore.

Karena jarang terjadi, banyak keluarga meliburkan diri hanya untuk menikmati salah satu keajaiban alam semesta ini yang melintasi 14 negara bagian di AS. Presiden AS, Donald Trump, bersama Ibu Negara Melania dan anak laki-laki paling bungsu, Barron, bahkan sampai menyempatkan diri keluar dari Gedung Putih untuk menyaksikan gerhana matahari, walau bayangan Bulan hanya menutupi empat per lima Matahari.

"Sensasinya lebih menakjubkan daripada yang pernah saya bayangkan," kata seorang penyanyi warga Bellingham, Washington DC, bernama Robert Sarazin Blake, 40 tahun, yang menyaksikan gerhana matahari total dari Roshambo ArtFarm di Sheridan, Oregon. "Secara tiba-tiba Anda berada di dunia lain seperti saat berjalan di udara atau merangkak di terowongan bawah tanah seperti luwak," imbuh dia.

Atraksi Bersejarah

Gerhana matahari yang melintasi AS kemarin disebut-sebut jadi atraksi paling banyak disaksikan dalam sejarah umat manusia termasuk mereka yang menyaksikan secara langsung lewat televisi atau media online. Diperkirakan 12 juta orang yang tinggal dalam zona dengan lebar 113 kilometer dan sepanjang lintasan 4.000 kilometer tempat gerhana matahari total terjadi, bisa mengalami sensasi gelap di tengah hari secara langsung.

"Itu jelas akan menjadi gerhana total yang paling banyak diamati dalam sejarah," komentar astronom Rick Fienberg dari American Astronomical Society (AAS), pekan lalu.

Angka ini belum termasuk kelompok-kelompok wisatawan pemburu gerhana yang sengaja datang dari lokasi yang jauh hanya untuk bisa merasakan fenomena alam langka ini.

Nancy Conway, 57 tahun, seorang kepala sekolah dasar, mengaku bersama keluarganya sengaja berkendara ke Charleston dari Kota Lynn, Massachusetts, demi menyaksikan gerhana matahari total ini.

"(Dibutuhkan waktu) 20 jam berkendara dan tiga pengemudi untuk sampai sini, dimana rombongan kami berjumlah empat orang dewasa, dua anak kembar berusia 6 tahun," kata Conway. "Ini pengalaman sekali dalam seumur hidup," pungkas dia. Ant/Rtr/I-1

Baca Juga: