JAKARTA - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengimbau gereja-gereja ikut membantu pemerintah mencegah dan mengurangi angka stunting yang masih tinggi. Demikian Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (8/4).

"PGI mengimbau agar gereja-gereja membangun kerja sama dengan pemerintah dan setiap elemen bangsa dalam mengurangi angka stunting," katanya. Salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan dengan membina cegah stunting kepada para calon suami-istri. Pembinaan bisa dilakukan melalui program katekisasi atau persiapan perkawinan. Calon pengantin harus mengikuti kursus perkawinan selama tiga bulan.

"PGI sendiri sejak 2018 telah melakukan berbagai program baik sendiri maupun dalam kerja sama dengan lembaga lain seperti kemenkes dalam rangka sosialisasi pencegahan stunting ke masyarakat, secara khusus kepada warga gereja," katanya.

Jeirry menambahkan, pada Kamis (7/4), Hari Kesehatan Internasional baru saja diperingati. Bersama warga di berbagai belahan dunia, PGI diingatkan bahwa satu dari beberapa tugas Gereja adalah menyembuhkan dan mendukung kesejahteraan masyarakat bidang pelayanan.

"Selain pandemi Covid-19, kita masih berada dalam bayang-bayang ancaman masalah kesehatan dan beragam dampak buruknya," ujarnya. Satu dari beberapa masalah kesehatan dan kualitas hidup yang masih menjadi perhatian dunia, kata dia, adalah tingginya angka stunting, termasuk Indonesia.

Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) terhadap 34 provinsi dan 514 kabupaten atau kota menunjukkan, angka prevalensi stunting nasional menurun 1,6 persen menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Namun persentase tersebut masih tergolong tinggi dibanding penetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maksimal 20 persen setiap negara.

Bahkan beberapa negara Asia masih lebih baik seperti Malaysia (17 persen), Thailand (16 persen), dan Singapura (4 persen). "Kami prihatin masih tingginya kasus stunting Indonesia. Ini membahayakan upaya mencapai masa keemasan tahun 2045 yang telah dicanangkan pemerintah, tepat 100 tahun kemerdekaan," katanya.

Baca Juga: