Paus Fransiskus mengecam penggunaan tentara bayaran dalam perang Rusia terhadap Ukraina. Menurutnya, para tentara bayaran tersebut menciptakan begitu banyak kekejaman terhadap penduduk.

"Saya kembali menyerukan doa bagi para martir Ukraina, marilah kita panjatkan kedamaian kepada Tuhan bagi orang-orang yang bermasalah ini dan yang menderita begitu banyak kekejaman, begitu banyak kekejaman oleh tentara bayaran yang sedang berperang," katanya saat berbicara di hadapan audiens umum, dikutip dari Reuters, Kamis (10/11).

Fransiskus tidak secara spesifik menyebutkan Rusia dan tidak memberikan penjelasan.

Perusahaan militer swasta Rusia, Wagner Group, dituding Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) diam-diam melancarkan operasi atas nama Kremlin di Ukraina. Pasukan Rusia menyerbu Ukraina sejak Februari tahun ini.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim bahwa perusahaan itu tidak mewakili negara, namun pekerja kontrak militer swasta itu memiliki hak untuk bertugas di mana saja di dunia selama mereka tidak melanggar hukum Rusia.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan, pihaknya terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia. Namun, ia menegaskan, hanya negosiasi "tulus" yang akan memulihkan perbatasan Ukraina.

"Hanya perundingan tulus yang juga akan memberikan kompensasi bagi Ukraina atas serangan Rusia dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang," katanya dikutip dari Reuters, Rabu (9/11).

Pernyataan tersebut disampaikan Zelensky melalui video, beberapa hari setelah surat kabar Washington Post melaporkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) menginginkan pemerintah Ukraina memberikan sinyal atas kesediaannya untuk melakukan pembicaraan.

Pemerintah AS juga disebutkan khawatir bahwa, dengan tampil terlalu keras kepala, Kiev dapat membahayakan posisinya sendiri dalam mendapatkan dukungan dari kalangan internasional.

"Siapa pun yang serius tentang agenda iklim juga harus serius tentang perlunya segera menghentikan agresi Rusia, memulihkan integritas teritorial kita, dan memaksa Rusia ke dalam negosiasi damai yang sejati," ujar Zelensky.

Baca Juga: