Skala gerakan tahun ini akan semakin ditingkatkan dan diperluas agar makin banyak rakyat terselamatkan dari kelaparan.

BOGOR - Setelah menilai gerakan selamatkan pangan Jabodetabek sukses, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) akan memperluas penanganan food waste melalui gerakan serupa di wilayah lain.

"Desember lalu, NFA telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah mitra sebagai langkah lanjutan," ujar Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwingnyo, di Jakarta, Kamis (1/6).

Sejumlah mitra tersebut adalah APPBI, Aprindo, Hippindo, APJI, PHRI, GAPMMI, Foodbank of Indonesia, FoodCycle Indonesia, dan Yayasan Surplus Peduli Pangan. "Ini merupakan bagian dari langkah kelanjutannya," jelasnya.

Nyoto menuturkan Bapanas telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan di wilayah Jabodetabek sebagai pilot project dengan melibatkan asosiasi, pelaku usaha dan penggiat selamatkan pangan. Tak lupa, dia mengapresiasi provinsi dan kabupaten/kota yang sudah melakukan inisiasi Gerakan Selamatkan Pangan seperti Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, serta Kota Semarang dan Kota Bogor.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, dalam kesempatan berbeda, berharap agar sinergi dan kolaborasi ini terus ditingkatkan agar pemborosan pangan dapat ditekan. Dengan begitu, berdampak penurunan kerawanan pangan dan gizi.

"Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menurunkan stunting," tandas Nyoto.

Menurutnya, mengurangi food waste menjadi salah satu agenda prioritas Badan Pangan Nasional. Untuk itu, gerakan selamatkan pangan mesti didorong agar skalanya semakin ditingkatkan dan diperluas. Ini sesuai dengan arahan Presiden. Kepala Negara minta agar masyarakat menerapkan kebiasaan tidak membuang makanan. Sebaliknya, rakyat diminta agar lebih menghargai setiap makanan. Jangan membaur-baurkan makanan.

Tercatat sejak Desember lalu hingga pertengahan Mei, Bapanas telah berhasil menyelamatkan 41,5 ton pangan di wilayah Jabodetabek. Maka, skala Gerakan Selamatkan Pangan tahun ini akan semakin ditingkatkan dan diperluas. Tujuannya agar makin banyak rakyat terselamatkan dari kelaparan.

Selain tetap dilaksanakan di Jabodetabek, gerakan ini juga akan diperluas pelaksanaannya ke 12 provinsi. Juga secara paralel dipersiapkan kebijakan untuk diimplementasikan di 15 provinsi lainnya tahun 2024. Dengan begitu, diharapkan pada tahun 2030 dapat dilaksanakan di 38 provinsi.

Fokus pelaksanaan Gerakan Selamatkan Pangan menggunakan pendekatan utama: mencegah terjadinya kemubadziran/pemborosan pangan. Ini ditempuh melalui dukungan dan kebijakan fasilitasi aksi penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bapanas juga telah menyediakan mobil logistik pangan dan food truck agar dapat dimanfaatkan untuk penjemputan serta penyaluran donasi pangan berkolaborasi dengan para donatur pangan beserta penggiat selamatkan pangan.

Baca Juga: