Bangkalan - Jajaran Polres Bangkalan, Jawa Timur menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih sebagai upaya untuk meringankan beban warga terdampak di wilayah itu.

"Ada dua desa yang menjadi sasaran bantuan Polres Bangkalan kali ini," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bangkalan AKP Diyon Fitrianto di Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu.

Kedua desa itu masing-masing Desa Penyaksakan, Kecamatan Klampis dan Desa Lembung Gunung, Kecamatan Kokop, Bangkalan.

Diyon menjelaskan, selain sebagai bentuk kepedulian institusi Polres Bangkalan, penyaluran bantuan ke desa terdampak kekeringan itu juga sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun Satuan Lalu Lintas.

"Kami berharap program ini bisa meringankan beban masyarakat dan bernilai ibadah," katanya.

Sebanyak 10 truk tangki diterjunkandalam pendistribusian bantuan air bersih tersebut, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Bangkalan.

Sementara itu, menurut data BPBD Pemkab Bangkalan jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini sebanyak 70 desa, tersebar di 10 kecamatan.

Jumlah ini lebih banyak dibanding 2023, yang hanya 61 desa, tersebar di sembilan kecamatan.

"Ada dua jenis kekeringan yang terjadi Bangkalan saat ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Bangkalan Geger Heri Susianto.

Kedua jenis kekeringan itu meliputi kering kritis dan kering langka.

Yang dimaksud dengan kering kritis adalah kekeringan yang terjadi, karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari, dan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh tiga kilometer bahkan lebih.

Sedangkan yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer hingga tiga kilometer.

Baca Juga: