Seoul - Sebuah pesawat militer Korea Selatan yang mengangkut 96 warga negaranya dariLebanondalam misi evakuasi pertamadi tengahmeningkatnya keteganganantara para pejuang kelompokHizbullahdan militer Israelmendarat di Pangkalan UdaraSeoul,Seongnam,Sabtu.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam keterangannya mengatakan pesawat angkut militer KC-330 itu mendarat sekitar pukul 12:50 siang waktu setempat.
Pesawat militer tersebut lepas landas dari pangkalannya dikota tenggara Busan,Kamis, dan tiba diBeirut, Jumat. Pada hari yang sama, pesawat bertolak menuju Seoul.
Di antara mereka yang dievakuasi, terdapat seorang warga negara Lebanon. Diamerupakan kerabat dari warga negara Korea Selatan,kata para pejabat, dan lebih dari 30 persen yang ikut dievakuasi adalah anak di bawah usia 18 tahun.
Rencana evakuasi tersebut dilaksanakan seiring dengan meningkatnya permusuhan antara Israel danHizbullahsehingga semakin sulit bagi warga negara asing di Timur Tengah untuk meninggalkan Lebanon dengan penerbangan komersial.
Kim Seo-kyoung, pria berusia 39 tahun yang merupakan orang pertama yang turun dari pesawat bersama kedua anaknya, berterima kasih kepada para pejabat atas operasi tersebut seraya menggambarkan situasi serius di Lebanon akibat pemboman pada malam hari.
"Rumah kami berguncang akibat pemboman. Kami tidak bisa tidur nyenyak," kata Kim.
Sebelumnya pada Rabu (2/10), Presiden Yoon Suk Yeol memerintahkan pengiriman segera pesawat angkut militer untuk membawa pulang warga negara Korea Selatan.
Hingga Rabu, terdapat 130 warga negara Korea Selatandi Lebanon. Jumlah tersebut tidak termasuk diplomat dan keluarga mereka, kata seorang pejabat kementerian yang tidak ingin disebutkan namanya. Saat ini, diplomat Korea Selatan dan sekitar 30 warga negaranya masih beradadi negara tersebut.
Adapun jumlah warga negara Korsel yang berada di Iran tercatat 110 orang dan di Israel 480 orang, kata kementerian tersebut.
Operasi evakuasi dari Lebanon tersebut menandai pengiriman terbaru pesawat militer untuk membawa pulang warga negara Korsel dari daerah yang dilanda konflik.
Pada Oktober 2023, KC-330 juga dikirim ke Israel untuk mengevakuasi 163 warga negara Korea Selatan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Pesawat tersebut juga dikerahkan untuk operasi pada April 2023 untuk mengevakuasi 28 warga Korea Selatan dari Sudan setelah pertempuran sengit antara pasukan yang bersaing di negara tersebut.