JAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh, memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat membantu warga yang jadi korban bencana. Khususnya, dalam mengganti dokumen kependudukan yang rusak.

"KamiDitjen Dukcapil Kemendagri langsung bergerak cepatmelakukan pergantian dokumen bagi penduduk yang kehilangan dokumen kependudukan akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Zudan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (16/4).

Hasilnya, sampai hari Senin (12/4), Ia dapat laporan bahwa dokumen kependudukan yang sudah diterbitkan di Provinsi NTT masing-masing untuk Kartu Keluarga sebanyak 7.585 berkas. Kemudian untuk e-KTP sebanyak 154 keping. Akta Kematian 7 berkas. Akta Kelahiran 154 berkas. Dan Akta Perkawinan 25 berkas.

"Alhasil sebanyak 7.925 dokumen kependudukan telah dicetak untuk langsung dibagikan kepada penduduk terdampak bencana," ujarnya.

Pada saat yang sama dari Provinsi NTB, kata dia,Tim Tanggap Darurat Dukcapil melaporkan telah mencetak sebanyak 409 dokumen kependudukan. Untuk dua daerah yang terdampak bencana ini, Ditjen Dukcapil memberangkatkan dua tim tanggap bencana masing-masing ke Kupang, NTT, dan Lombok, NTB. Mereka langsung berkoordinasi dengan tim Dinas Dukcapil kabupaten ata kota setempat serta petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) dan RS terdekat.

"Saat tanggap darurat yang dituntut adalah kecepatan mengambil keputusan. Harus gerak cepat, selesai pendataan penduduk di pagi hari, siang dokumen langsung dicetak, sore atau malamnya langsung dibagikan. Berapa pun jumlah yang didata, langsung dicetak hari itu juga tidak usah menunggu banyak," katanya.

Sementara kepada Disdukcapil daerah terdekat yang tidak terkena bencana, Zudan berpesan untuk dapat mengirimkan bantuan seperti administrator data base (ADB) dan peralatan cetak dokumen. Jadi, daerah yang kekurangan printer, tinta dan perlengkapan cetak lainnya untuk sementara dapat meminjam dari Dinas Dukcapil terdekat.

"Terkait penggantian Kartu Keluarga atau pembuatan akta-akta baru dan penduduk yang kehilangan KTP tolong dibantu cetak tanpa harus dimintai surat kehilangan dari kepolisian. Begitu pun jika ada kebutuhan dari Disdukcapil yang terkena bencana bisa langsung segera informasikan ke pusat," ujarnya.

Ditegaskan juga oleh Zudan, bahwaDitjen yang dipimpinnya selalu proaktif melakukan operasi tanggap bencana dengan mengganti dokumen kependudukan kepada masyarakat korban bencana alam. Misalnya seperti saat banjir melanda wilayah Kalimantan Selatan, Dukcapil menerbitkan 110 ribu dokumen kependudukan.

"Dan langsung dibagi habis kepada penduduk yang membutuhkan.Begitu juga saat di gempa Sulawesi Barat, banjir di Jawa Tengah dan Jawa Timur negara selalu hadir hingga ke pintu rumah penduduk melalui tangan Dukcapil mengganti dokumen yang rusak atau hilang akibat bencana," katanya.

Baca Juga: