STOYSTOWN - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, berbagi pesan dengan para veteran dan anggota militer selama pidato peringatan 20 tahun Serangan 11 September 2001, Sabtu (11/9).
Bush berbicara di monumen yang didirikan untuk para penumpang dan awak penerbangan United Flight 93, Sabtu 11 September 2021, di Shanksville Flight 93 National Memorial di Stoystown, Pennsylvania. Di tempat itu, Bush mengingat sekitar 3.000 orang yang kehilangan nyawa dalam empat serangan terpisah pada hari paling penting selama dua periode jabatannya sebagai Presiden ke-43 AS.
"Setelah 9/11, jutaan orang Amerika pemberani melangkah maju dan secara sukarela mengabdi di angkatan bersenjata, dan tindakan militer yang diambil selama 20 tahun terakhir untuk mengejar bahaya di sumbernya telah menimbulkan perdebatan," kata Bush.
"Penyebab yang Anda kejar dalam panggilan tugas adalah yang paling mulia yang ditawarkan Amerika. Anda telah melindungi sesama warga Anda dari bahaya. Anda telah membela keyakinan negara Anda dan memajukan hak-hak orang yang tertindas. Anda telah menjadi wajah harapan dan belas kasihan di tempat-tempat gelap. Anda telah menjadi kekuatan untuk kebaikan di dunia," tuturnya di hadapan para veteran dan orang-orang berseragam.
"Tidak ada yang bisa menodai kehormatan Anda atau mengurangi prestasi Anda bagi Anda dan orang yang meninggal. Negara kita selamanya bersyukur," katanya.
Pesan pidato mantan Presiden itu kemudian beralih ke pesan persatuan, menggambarkan sebagian besar politik negara hari ini sebagai "seruan telanjang untuk kemarahan, ketakutan, dan kebencian yang membuat kita khawatir tentang bangsa kita dan masa depan kita bersama".
"Saya melihat jutaan orang secara naluriah meraih tangan tetangga dan bersatu untuk tujuan satu sama lain. Itulah Amerika yang saya kenal. Kefanatikan agama mungkin mengalir dengan bebas, saya melihat orang Amerika menolak prasangka dan merangkul orang-orang beragama Islam. Itulah negara yang saya kenal," kata Bush.
Para pemimpin militer dan pemerintah telah menekankan pesan bahwa upaya militer dalam beberapa pekan terakhir tidak sia-sia, sejak pasukan AS terakhir ditarik dari Afghanistan sebelum 31 Agustus, yang memungkinkan Taliban untuk mendapatkan kembali kendali atas negara itu setelah dua dekade. Pada 26 Agustus, sekitar tiga minggu sebelum 11 September, 13 anggota militer AS tewas dalam ledakan di Kabul.
Sementara itu, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris memiliki pesan persatuan yang serupa dalam pidato 9/11 mereka. "Pada hari-hari berikutnya, 11 September 2001, kami semua diingatkan bahwa persatuan mungkin terjadi di Amerika," kata Harris.
"Kami juga diingatkan bahwa persatuan sangat penting di Amerika. Ini penting untuk kemakmuran dan keamanan nasional serta posisi kita di dunia. Saya percaya bahwa di Amerika, keragaman kita adalah kekuatan kita," tambahnya.