YOGYAKARTA - Para milenial atau generasi muda diharapkan dapat terlibat aktif dalam proses demokrasi dalam bentuk Pemilu 2024. Ini menjadi sasaran "Sekolah Demokrasi" yang diselenggarakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta bekerja sama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat.

"Kegiatan ini baru digelar pertama dengan 20 peserta berusia 20-40," kata Ketua Bawaslu Yogyakarta, Tri Agus Inharto, Senin (11/10).Menurut dia, kegiatan tersebut untuk generasi-generasi muda yang diharapkan dapat memiliki kontribusi lebih besar dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Di Kota Yogyakarta akan digelar dua kali pesta besar demokrasi berupa Pemilihan Umum 2024: Pemilu Presiden, Legislatif, serta Pemilihan Kepala Daerah. "Ada dua penyelenggaraan besar pada 2024 yang tentunya bakal menguras banyak energy fisik maupun mental. Peran pemuda sangat dibutuhkan pada penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut," katanya.

Maka,lanjut dia, diperlukan banyak persiapan untuk memastikan generasi muda bisa memiliki pendidikan politik yang baik. Salah satunya dengan Sekolah Demokrasi. Meski pada angkatan pertama hanya 20 peserta, Tri Agus menyebutkanbahwa minat generasi muda cukup banyak mencapai lebih dari 100 orang.

"Sekolah Demokrasi akan digelar selama dua hari, 12-13 Oktober bertempat di Kantor Bawaslu.

Materi

Materinya, antara lain pemahaman demokrasi, kepemimpinan, kearifan loka, literasi digital, dan problematika pemilu. Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta Budi Santoso mengatakan peserta Sekolah Demokrasi diharapkan dapat menjadi influencer pemuda sekitarnya agar semakin memahami demokrasi dan politik.

"Para peserta diharapkan bisa memberi pemahaman politik yang baik, menghindari hoaks, dan lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Masyarakat Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Widyastuti, mengatakan para peserta Sekolah Demokrasi dapat menjadi penyelenggara Pemilu 2024. Dia memberi contoh, di level kelompok panitia pengawas pemilu.

"Pada Pemilu 2019, peran generasi muda sudah cukup baik. Hitungannya, 40:60 dengan orang tua. Rasio ini perlu ditingkatkan," katanya.

Baca Juga: