JAKARTA - Hamas pada Jumat (24/11) membebaskan 13 warga Israel, 10 warga Thailand, dan seorang warga negara Filipina, menjadikan jumlah total sandera yang dibebaskan menjadi 24 orang, menurut Kementerian Luar Negeri Qatar.

Berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas, Israel pada gilirannya membebaskan 39 perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara, Qatar menegaskan.

France24 melaporkanbagaimana peristiwa hari itu terjadi, pertukaran yang kompleks dan sangat ditunggu-tunggu ini terjadi setelah hampir tujuh minggu pertempuran sengit di Jalur Gaza.

Hamas pada hari Jumat membebaskan 13 warga Israel dari tahanan di Gaza berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata empat hari dengan Israel. 10 pekerja Thailand dan seorang warga negara Filipina yang ditangkap dalam serangan Hamas 7 Oktober juga dibebaskan setelah perundingan yang ditengahi oleh Mesir.

Gencatan senjata mulai berlaku Jumat pukul 7 pagi waktu setempat dengan penghentian sementara permusuhan di Gaza utara dan selatan.

Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, mengatakan kelompoknya berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata, yang melibatkan pembebasan 50 sandera di Gaza dengan imbalan pembebasan 150 wanita dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel selama periode empat hari.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan operasi militer di Gaza akan dilanjutkan setelah masa gencatan senjata empat hari.

Jumlah korban tewas warga Palestina yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober meningkat menjadi 14.854 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 wanita, kata pemerintah Hamas pada Kamis.36.000 orang lainnya terluka, menurut angka otoritas Gaza.

Israel melancarkan serangan ke Gaza setelah militan Hamas melintasi perbatasan pada 7 Oktober dan membunuh 1.200 warga Israel.Lebih dari 240 orang lainnya disandera.

Baca Juga: