JAKARTA - Gen Alpha yang lahir dari tahun 2010 hingga 2025 merupakan generasi yang tumbuh di era digital. Mereka berkembang di lingkungan yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya, karena adanya teknologi yang membentuk pola pikir, cara belajar, dan interaksi sosial yang unik.
Dokter Spesialis Anak serta Konsultan Neurologi dan Tumbuh Kembang Anak, dr. Attila Dewanti, Sp.A(K) mengatakan, Gen Alpha membutuhkan nutrisi yang tepat. Hal ini karena gaya hidup dan pola makan dapat meningkatkan kemampuan kognitif secara signifikan, yakni terhadap proses belajar yang membantu sel-sel otak membuat koneksi baru di berbagai area.
Menurut dia, Gen Alpha sebagai digital native yang akrab dengan teknologi digital, menghadapi tantangan akibat gaya hidup sedentary atau paparan layar yang berlebihan. Kondisi tersebut mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat.
"Oleh karena itu, untuk mempersiapkan masa depan gemilang bagi Gen Alpha, orang tua harus memberikan dukungan melalui pemenuhan kecukupan nutrisi optimal dengan stimulasi yang maksimal," ujar dia dalam diskusi Nutrisi Optimal, Stimulasi Maksimal Bekal Gen Alpha Jadi Juara, di Jakarta pada Rabu (25/9).
Nutrisi optimal terang dr. Attila adalah dasar bagi perkembangan otak anak yang mengatur semua sistem tubuh serta memengaruhi kemampuan kognitif Gen Alpha. Otak anak di tahun pertama kehidupannya berkembang dengan sangat pesat berkembang tiga kali lipat, sampai menjelang usia 6 tahun.
Perkembangan otak ini membutuhkan nutrisi optimal dan stimulasi maksimal. Stimulasi setiap hari akan diserap oleh otak dan membentuk sambungan baru antar neuron atau sinaps yang semakin kompleks, sehingga membuat anak lebih pintar.
"Kerja otak akan semakin optimal dengan didukung asupan nutrisi seperti minyak ikan, yang mengandung AA, DHA, EPA, yang mempermudah sel-sel saraf otak untuk mengirim dan menerima sinyal rangsangan dari seluruh tubuh. Dengan nutrisi optimal dan stimulasi fisik yang maksimal, mendukung pertumbuhan keterampilan kognitif Si Kecil," jelas dr. Attila.
Presiden Direktur Kalbe Consumer Health, Tunghadi Indra, mengatakan pihaknya melalui anak usaha PT Saka Farma Laboratories (Kalbe Consumer Health) dan merek Cerebrofort, mendukung nutrisi optimal untuk bekal Generasi Alpha (Gen Alpha) menjadi juara. Pasalnya nutrisi adalah kunci tumbuh kembang anak, tetapi anak-anak juga butuh stimulasi untuk mendukung kecerdasan dan kreativitas mereka.
"Kami melihat pentingnya hal tersebut dan sesuai dengan komitmen Kalbe Bersama Sehatkan Bangsa, Kalbe Consumer Health ingin memberi lebih dari sekadar nutrisi. Selama lebih dari 50 tahun di Indonesia, Cerebrofort sebagai vitaminnya anak pintar, telah mendampingi keluarga Indonesia," ujar dia.
Ia menerangkan, Cerebrofort berkolaborasi dengan Rockstar Academy. Melalui kegiatan tersebut Kalbe ingin membuka jalan bagi anak-anak Gen Alpha Indonesia untuk tumbuh menjadi individu yang pintar serta kuat secara fisik, mental, dan emosional. Harapannya, Gen Alpha juga mampu bekerjasama, memecahkan masalah, dan siap menghadapi tantangan di era yang semakin kompetitif.
Sementa itu Head of Vitamin Category Kalbe Consumer Health, Adelia Theresia, menambahkan bahwa Gen Alpha juga memiliki dua tantangan besar untuk menjadi future leader. Pertama, keterampilan berpikir kritis, karena Gen Alpha akan menghadapi tantangan kompleks untuk menemukan solusi kreatif dan efektif. Kedua, beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
"Lantaran kedua tantangan tersebut, Cerebrofort sebagai merek multivitamin anak memahami bahwa anak membutuhkan nutrisi penting untuk mendukung perkembangan otak dan tubuh yang sehat," paparnya.
Cerebrofort hadir dengan nutrisi minyak ikan berkualitas mengandung AA, DHA, EPA, untuk dukung kecerdasan, serta berbagai multivitamin yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan, kita dapat membantu Gen Alpha mencapai potensi maksimal masing-masing anak.
" Saat ini, Cerebrofort tersedia dalam dua format yang disukai anak-anak, yaitu Cerebrofort Gold Syrup dan Cerebrofort Marine Gummy," kata Adelia.
Selain nutrisi optimal, stimulasi fisik melalui kegiatan olahraga dapat merangsang otak dan meningkatkan aliran darah yang mendukung perkembangan kognitif. Aktivitas fisik teratur pada Gen Alpha dapat membantu meningkatkan memori, pemecahan masalah, kecerdasan emosional, dan keterampilan sosial.
Adelia menambahkan, semua pilar tersebut sangat penting untuk keberhasilan Gen Alpha menghadapi tantangan di tengah digitalisasi saat ini. Cerebrofort menjawab kebutuhan tersebut dengan berkolaborasi bersama Rockstar Academy, yang dikenal membantu anak-anak mengembangkan bakat dan keterampilan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.
Group Activity and Marketing Country Manager Rockstar Academy, Chebotar Elena, menerangkan, program Rockstar Academy memahami pentingnya memberikan anak-anak wadah yang seimbang untuk pertumbuhan fisik serta kecerdasan kognitif dan sosial-emosional anak-anak. Ada beragam program olahraga dan seni yang kami rancang untuk mencapai tujuan tersebut, melalui penerapan pembelajaran inovatif.
Selain kesehatan fisik, Rockstar Academy juga mendorong disiplin, kerja sama, ketekunan, serta kemampuan yang berpengaruh pada semua aspek kehidupan anak termasuk kemampuan anak mengelola waktu layar secara efektif. Karakteristik Gen Alpha seperti ini yang nantinya dibutuhkan untuk menjadi seorang future leader," tutup Elena.
Elena menekankan, anak-anak yang terlibat dalam olahraga secara teratur tidak hanya meningkatkan kebugaran mereka, tetapi juga mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat, seperti membantu mengelola screen time dan mempertahankan fokus. Rockstar Academy juga menawarkan lingkungan yang baik, di mana aktivitas fisik menjadi bagian menyenangkan dan memastikan anak-anak mendapatkan keseimbangan antara permainan digital dan aktif secara fisik.
Sementara itu, dalam upaya memberikan dukungan holistik bagi Gen Alpha supaya menjadi pintar, tangguh, dan kreatif, Cerebrofort dan Rockstar Academy membentuk kerja sama strategis ke depannya. Bentuk nyata kepedulian Cerebrofort dan Rockstar Academy tersebut dibuktikan melalui program edukasi Gerakan 1 Juta Gen Alpha Juara.