Turki melancarkan serangan lintas perbatasan darat dan udara terhadap gerilyawan Kurdi di Irak utara. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menyebutkan operasi itu menghancurkan markas hingga depot amunisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Menteri Pertahanan Turki mengatakan pada Senin pagi (18/4), bahwa negaranya sudah meluncurkan serangan lintas perbatasan darat dan udara yang baru terhadap gerilyawan Kurdi di Irak utara.

Pesawat jet dan artileri Turki telah membuat target ke PKK, sebelum pasukan komando menyeberang ke wilayah negara tetangga melalui darat atau terbang dengan helikopter, pernyataan Menteri Pertahanan Hulusi Akar dalam sebuah video yang diposting di situs kementerian.

Akar menyebutkan pesawat tempur yang diluncurkan berhasil menyerang tempat perlindungan, bunker, gua, terowongan, depot amunisi, dan markas milik PKK.

Perlu diketahui, kelompok tersebut mempertahankan pangkalan militer di Irak utara dan menggunakan wilayah itu untuk menyerang Turki. Ankara melakukan banyak operasi darat dan udara lintas perbatasan melawan PKK selama beberapa dekade terakhir.

Kemudian, serangan terbaru dipusatkan di wilayah Metina, Zap, dan Avashin-Basyan di Irak utara, kata Akar. "Hingga saat ini, operasi kami berjalan dengan sukses sesuai rencana. Target yang diidentifikasi pada tahap pertama telah ditangkap," ujarnya, tetapi tidak memberikan informasi tentang korban akibat operasi itu. Operasi yang dijulukinya sebagai "Operasi Claw Lock" bertujuan untuk "mencegah serangan teror" dan "memastikan keamanan perbatasan kita".

Serangan tersebut adalah bagian dari kampanye Turki yang berkelanjutan di Irak dan Suriah melawan militan PKK dan milisi YPG Kurdi Suriah, keduanya dianggap oleh Ankara sebagai kelompok teroris.

Usaha Turki membumihanguskan PKK "Kami bertekad untuk menyelamatkan bangsa kita yang mulia dari bencana teror yang telah melanda negara kita selama 40 tahun," ujar Akar.

"Perjuangan kami akan berlanjut sampai teroris terakhir dinetralisir." Serangan tersebut menargetkan "teroris" dan bahwa tindakan.

"sensitivitas maksimum" ditunjukkan untuk menghindari kerusakan pada warga sipil dan struktur budaya dan agama. Belum ada pernyataan dari kelompok militan Kurdi.

Terdapat puluhan ribu orang telah tewas sejak PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, memulai pemberontakan di wilayah tenggara mayoritas Kurdi di Turki pada tahun 1984.

Baca Juga: