Kantor berita Lebanon National News Agency (NNA) melaporkan, terjadi ledakan di Lebanon Selatan pada Selasa pagi (12/4). Insiden tersebut sebabkan satu orang tewas dan tujuh orang lainnya luka-luka.
Ledakan tersebut mengguncang pusat kepanduan yang terafiliasi dengan Gerakan Amal Syiah di Benafoul. Insiden tersebut menyebabkan sebuah gedung dewan kota dan sejumlah gedung lain di dekatnya, serta mobil-mobil di sekitarnya hancur.
Salah seorang sumber keamanan mengatakan kepada Reuters menyatakan, ledakan tersebut bukan merupakan tindakan sabotase. Namun, ia tak mengungkapkan secara rinci lebih lanjut.
Informasi awal mengungkapkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh tabung oksigen yang terbakar karena gesekan listrik. Tabung-tabung oksigen tersebut disimpan di pusat kepanduan untuk pasien Covid-19.
Sementara, laporan lain yang belum dikonfirmasi menyebut bangunan tersebut berisi gudang senjata. Namun, personel tentara menutup gedung saat mereka mencari petunjuk dan korban di puing-puing.
Korban luka dilarikan ke rumah sakit, dan Pertahanan Sipil Lebanon terus melakukan pencarian di antara puing-puing untuk mencari korban lebih lanjut.
Sebagai informasi, pada akhir tahun lalu, senjata yang disimpan untuk kelompok Hamas Palestina meledak di sebuah bangunan di sebuah kamp pengungsi di kota pelabuhan Tirus di Lebanon selatan. Akibatnya lusinan orang luka. Namun, Hamas membantah telah menyimpan senjata di sana.