NASA mengungkapkan asteroid 'berpotensi berbahaya' telah melewati Bumi dalam jarak terdekat pada Kamis lalu (28/4). Asteroid bernama 418135 (2008 AG33) tersebut memiliki ukuran dua kali lebih besar dari Gedung Empire State di New York, Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari laman Live Science, NASA belum lama ini melaporkan bahwa sebuah asteroid 'berpotensi berbahaya' dengan ukuran raksasa ini melewati Bumi pada jarak terdekatnya.

Asteroid 2008 AG33 ini diketahui memiliki ukuran berdiameter antara 1.150 dan 2.560 kaki atai sekitar 350 hingga 780 meter. Asteroid tersebut kabarnya akan menembus orbit Bumi dengan kecepatan 37.400 km/jam. Kabar baiknya, asteroid tersebut tidak diperkirakan akan meluncur melewati planet bumi tanpa risiko benturan.

Pada titik terdekatnya, asteroid tersebut yang bergerak dengan kecepatan lebih dari 30 kecepatan suara. Adapun asteroid tersebut berjarak kurang lebih sekitar 3,2 juta km dari Bumi. Kondisi tersebut serupa dengan 8 kali jarak antara Bumi dengan Bulan.

NASA menandai, setiap objek luar angkasa atau benda langit yang berada dalam jarak 120 juta mil atau 193 juta km dari Bumi masuk ke dalam kategori 'objek dekat Bumi'. Sementara, objek yang berjarak lebih dekat lagi mencapai 4,65 juta mil atau 7,4 juta km dikelompokan dalam katgeori objek 'berpotensi berbahaya'.

Sebagai informasi, terkait asteroid 2008 AG33, batu ruang angkasa tersebut pertama kali ditemukan pada Januari 2008 silam. Asteroid tersebut ditemukan oleh surveyor asteroid di observatorium Gunung Lemmon SkyCenter di Arizona.

Menurut Center for Near Earth Object Studios (CNEOS) NASA, asteroid tersebut terakhir kali melewati Bumi pada 1 Maret 2015 lalu. Asteroid itu melewati planet kita kira-kira setiap tujuh tahun, dengan penerbangan jarak dekat berikutnya diprediksi akan terjadi pada 25 Mei 2029 mendatang.

Jika para astronom pernah memata-matai asteroid yang terbang lurus ke Bumi, badan antariksa di seluruh dunia sudah bekerja mencari cara untuk membelokkan objek tersebut. Pada 24 November 2021, NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa sebagai bagian dari misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda, yang berencana untuk mengarahkan asteroid yang tidak berbahaya dengan menabraknya keluar jalur, Live Science sebelumnya melaporkan.

Tiongkok juga dalam tahap perencanaan awal misi pengalihan asteroid. Dengan membanting 23 roket Long March 5 ke asteroid Bennu, negara itu mengatakan akan dapat mengalihkan batu ruang angkasa dari dampak yang berpotensi bencana dengan Bumi

Baca Juga: