Pasukan Rusia mengambil wilayah di sejalan sungai garis depan di Ukraina timur pada Senin (20/6).

Presiden Volodymyr Zelensky memprediksi Moskow bakal menambahkan serangan menjelang pertemuan tertinggi para pemimpin Eropa yang diharapkan menyepakati permintaan Kiev untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Gerakan separatis Moskow mengatakan telah merebut Toshkivka, sebuah kota di tepi barat sungai Siverskyi Donets yang sebagian besar dikuasai Ukraina, selatan Sievierodonetsk.

Wilayah tersebut sudah menjadi medan perang utama dalam beberapa pekan terakhir.

Ukraina menyebutkan bahwa Moskow telah sukses di Toshkivka dan menyatakan bahwa Rusia berusaha untuk mendapatkan pijakan di sana untuk membuat terobosan ke wilayah Donbas timur yang lebih luas yang dikuasai Ukraina.

Kejadian tersebut juga mengkonfirmasi klaim Rusia telah merebut di pinggiran timur Sievierodonetsk.

"Jelas, minggu ini kita harus mengharapkan dari Rusia intensifikasi kegiatan permusuhannya," ujar Zelensky dalam pidato video Minggu malam.

"Kami sedang mempersiapkan. Kami siap," tambahnya.

Pada wilayah Odesa, pelabuhan Laut Hitam terbesar di Ukraina, salah satu gudang makanan hancur dalam serangan rudal Rusia pada Senin, sebut militer Ukraina.

Dalam serangan tersebut tidak ada warga sipil yang dilaporkan tewas akibat serangan ini.

Kota tersebut telah dibombardir secara sporadis sejak awal mula perang dan diblokade oleh Angkatan Laut Rusia.

Kedua belah pihak sama-sama saling menuduh kubu lawan sudah meletakkan ranjau di laut. Komando Operasi "Selatan" menyebutkan, pasukan Rusia menembakkan 14 rudal ke Ukraina selatan selama rentetan tiga jam.

Namun, militer Rusia tidak mengomentari laporan tersebut.

Pemerintah Krimea yang dibentuk Rusia, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014 menyebutkan, Kiev sudah menyerang platform pengeboran Laut Hitam yang dimiliki oleh perusahaan minyak Krimea.

Sebabkan, tiga orang terluka dan pencarian sedang dilakukan untuk tujuh pekerja, laporannya yang telah tayang di Telegram.

Kantor berita Rusia RIA Novosti menyebutkan, platform itu terletak 71 km dari Odesa.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan serangan tersebut.

Baca Juga: