Kebijakan keamanan Rusia menyatakan bahwa negara tersebut hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan kepada CNN Internasional dalam sebuah wawancara pada Selasa (23/3).

Komentar itu, hampir empat minggu setelah Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina, muncul di tengah kekhawatiran Barat bahwa konflik di sana dapat meningkat menjadi perang nuklir.

Peskov membuat komentar dalam sebuah wawancara berbahasa Inggris ketika ditanya apakah dia yakin Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir.

"Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (arsenal nuklir) dapat digunakan sesuai dengan kami. konsep," katanya.

"Tidak ada alasan lain yang disebutkan dalam teks itu," ujarnya dalam gambaran lebih lanjut tentang konsep keamanan negara.

Putin bulan lalu memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga tinggi. Sejalan dengan perintah tersebut, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya dan armada Utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan, kantor berita Interfax melaporkan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret bahwa "Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan."

Baca Juga: