Penyebaran kasus untuk varian Omicron diperkirakan mencapai 58,6 persen dari virus Corona yang beredar di Amerika Serikat (AS) pada saat Hari Natal.

Temuan data tersebut dihimpun dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Selasa (28/12) waktu setempat.

Sementara, CDC juga merevisi turun proporsi kasus Omicron untuk sepekan yang berakhir pada 18 Desember menjadi 22 persen dari sebelumnya 73 persen.

"Kami memiliki lebih banyak data yang masuk dari jangka waktu itu dan ada pengurangan proporsi Omicron," kata seorang juru bicara CDC seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (29/12).

Dirinya melanjutkan akan perlu untuk dicatat bahwa CDC masih melihat peningkatan yang stabil dalam proporsi Omicron.

Diketahui, varian yang menyebar cepat itu pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan dan Hong Kong pada November 2021.

Selain itu, kasus pertama yang diketahui di Amerika Serikat diidentifikasi pada 1 Desember pada orang yang divaksinasi lengkap dan telah melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.

Mulai dari situ, penyakit tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan mendorong lonjakan infeksi di AS.

Dengan demikian menyebabkan pembatalan penerbangan yang meluas dan menghancurkan harapan ratusan ribu warga AS untuk musim liburan yang normal.

Disisi lain, varian Delta, yang telah menjadi jenis dominan dalam beberapa bulan terakhir, menyumbang 41,1 persen dari semua kasus Covid-19 AS pada 25 Desember 2021.

Mantan Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS Scott Gottlieb menyebutkan di Twitter bahwa jika perkiraan baru CDC tentang prevalensi Omicron tepat, maka hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar rawat inap saat ini mungkin masih didorong oleh infeksi Delta.

Baca Juga: