Covid-19 varian Omicron telah menghantui dunia, termasuk Indonesia. Penambahan kasus Omicron di Tanah Air juga terus mengalami kenaikan, catatan terakhir pada Selasa (4/1), telah mencapai 254 kasus.

Terdapat beberapa gejala Covid-19 Omicron yang tidak dilaporkan pada infeksi Covid-19 sebelumnya. Ada gejala aneh baru-baru ini, dua gejala aneh dikeluhkan pasien Covid-19 Omicron, gangguan pada mata dan rambut.

Hal yang mengalami keanehan merupakan mata merah atau konjungtivitis dan rambut rontok. Beberapa kasus Covid-19 Omicron mengalami dua gejala Covid-19 tersebut.

Sementara itu, gejala Covid-19 pada mata dikeluhkan pasien usai 2 hari terpapar Omicron. Namun kerontokan rambut biasanya terjadi di akhir infeksi Covid-19 menjelang pulih.

Melansir dari Healthline, virus memasuki sel-sel tubuh melalui reseptor untuk enzim yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) dengan mengelabuinya agar mengira itu adalah enzim daripada Covid-19. Reseptor ACE2 ditemukan di bagian mata, seperti retina dan sel epitel yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata.

Akan tetapi, kerontokan rambut bukanlah gejala khas Covid-19, menurut American Academy of Dermatology Association, kerontokan rambut cukup umum terjadi setelah demam tinggi.

Kisah serupa terjadi pada seorang bocah lelaki Inggris berusia 9 tahun bernama Zac Morey mengejutkan ibunya ketika dia tertular Covid-19. Ia disebut mengeluhkan gejala Covid-19 Eye.

"Matanya tampak seperti akan meledak," ujar ibu bocah itu, Angela, kepada SWNS tentang komplikasi Covid-19.

Namun bermula, Zac hanya dilaporkan mengalami gejala seperti flu dan menghabiskan karantina di rumah bermain game komputer.

"Itu bengkak melebihi apa pun yang pernah saya lihat," ujar orang tua Zac yang terkejut.

"Tidak mungkin dia bisa membuka mata tanpa menarik kulitnya."

Lalu, segera Angela mengantar anaknya yang menderita ke rumah sakit pada Malam Natal, di mana dokter mendiagnosisnya dengan selulitis orbital, infeksi di area mata yang oleh beberapa ilmuwan dikaitkan dengan Covid-19.

Hal tersebut, belum menyimpulkan pasti keterkaitan di antara keduanya. Menurut penelitian sejauh ini, Omicron menimbulkan gejala Covid-19 lebih ringan ketimbang varian Delta, terutama bagi orang yang sudah divaksinasi.

Hasil temuan para ahli di seluruh dunia juga telah menyoroti setidaknya delapan tanda peringatan dini Omicron yang tidak boleh diabaikan.

Perlu diketahui, diperkirakan ini cenderung datang dengan cepat dan cukup awal pada penyakit, sekitar dua hari setelah terpapar. Gejala Omicron tampaknya bertahan selama sekitar lima hari, tetapi tentu saja dapat berlangsung lebih cepat, dan di beberapa kasus dapat bertahan lama.

Ciri-ciri awal terpapar Omicron adalah:

- Tenggorokan gatal

- Sakit punggung bawah

- Hidung meler/macet

- Sakit kepala

- Kelelahan

- Bersin

- Keringat malam

- Sakit tubuh

Gejala tersebut amat berbeda dengan trio klasik gejala Covid-19 sebelumnya yaitu batuk, demam, dan kehilangan rasa atau penciuman.

Baca Juga: