Dunia sangat khawatir akan terjadinya perang dunia ketiga sejak Rusia mulai invasi ke Ukraina. Dalam keterangannya Senin (25/4), Rusia angkat bicara mengenai risiko perang dunia ketiga itu.

Pada keterangannya perihal risiko perang dunia 3 datang setelah kunjungan dua Menteri Amerika Serikat (AS) ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengkritik hal ini, dan menyambungkan dengan pecahnya perang dunia.

"(Ancaman Perang Dunia III) itu nyata, Anda tidak bisa meremehkannya," terang Lavrov, yang dikutip dari AFP, Selasa (26/4).

Keterangan Lavrov, dalam langkah Ukraina yang mengundang pejabat tinggi AS dapat menyeret dunia ke muara perang.

Namun demikian, Kremlin menegaskan, perundingan damai demi selesaikan konflik Ukraina akan terus berlanjut. Meski, Lavrov menuduh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hanya berpura-pura melakukan negosiasi.

"Anda akan menemukan seribu kontradiksi (dalam pembicaraan damai)," lanjutnya.

Perlu diketahui, invasi Rusia ke Ukraina sendiri telah tepat dua bulan. Sampai saat ini, invasi tersebut memasuki lembaran baru. Rusia sudah berhasil merebut kota pelabuhan Mariupol dan menargetkan wilayah timur.

Keadaan di medan perang semakin membara setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memohon bantuan senjata tambahan ke Amerika Serikat, dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Permohonan Ukraina direspons baik oleh AS. Menhan AS Lloyd Austin, saat berkunjung ke Kiev, menyebutkan pasukan Ukraina dapat mengalahkan Moskow.

AS bahkan siap menggelontorkan bantuan militer tambahan sebesar USD 700 juta dolar. Sementara itu, AS siap kembali ke Ukraina dengan membuka lagi operasional kedutaannya di Kiev.

"Langkah pertama untuk menang adalah percaya bahwa Anda bisa menang," terang Austin.

"Kami percaya bahwa kami bisa menang, mereka bisa menang, jika mereka memiliki peralatan yang tepat, dukungan yang tepat," lanjut.

Baca Juga: