Menteri Pertahanan Lithuania, Arvydas Anusauskas mengatakan pada Kamis (14/4) bahwa Rusia sudah memiliki senjata nuklir di kawasan Baltik.

Anusauskas mengatakan kepada kabel BNS Lithuania bahwa senjata nuklir telah dikerahkan di Eksklave Kaliningrad Rusia di Laut Baltik sejak sebelum krisis saat ini.

"Ancaman Rusia saat ini terlihat cukup aneh, ketika kita tahu bahwa, bahkan tanpa situasi keamanan saat ini, mereka menyimpan senjata 100 km dari perbatasan Lithuania," menteri itu dikutip Reuters.

Eksklave Kaliningrad Rusia, di pantai Laut Baltik, diapit oleh anggota NATO, Lithuania dan Polandia.

"Senjata nuklir selalu disimpan di Kaliningrad, komunitas internasional, negara-negara di kawasan itu, sangat menyadari hal ini. Mereka menggunakannya sebagai ancaman," tambahnya.

Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte pada Kamis (14/4) mengatakan ancaman Rusia untuk meningkatkan militer, termasuk menggunakan senjata nuklir di wilayah Baltik bukanlah hal baru.

Pada hari yang sama, salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin AS maka Rusia harus meningkatkan pertahanannya di kawasan itu, termasuk dengan mengerahkan senjata nuklir.

Pada sisi lain, Amerika Serikat (AS) melalui dokumen anggaran pertahanan AS, dikabarkan akan meningkatkan bunker militer negaranya di Inggris untuk menempatkan lebih banyak stok bom nuklir B61-12 yang akan mulai diproduksi penuh pada bulan Mei mendatang.

Melansir The Guardian, Anggaran pertahanan 2023 AS memuat Inggris sebagai daftar negara di mana investasi infrastruktur sedang berlangsung di situs penyimpanan senjata khusus.

Hans Kristensen, direktur proyek informasi nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), yang pertama kali melaporkan item anggaran, mengatakan dia yakin situs penyimpanan senjata khusus yang ditingkatkan di Inggris adalah pangkalan udara AS di RAF Lakenheath, 100 km timur laut dari London.

Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Kontrol Senjata, mengatakan peningkatan fasilitas penyimpanan senjata khusus di Inggris adalah tanda awal bahwa AS dan NATO tengah bersiap untuk terlibat dalam kebuntuan yang berlarut-larut dan mungkin meningkat dengan Rusia-nya Putin.

"Pemerintah harus memberikan kejelasan tentang kebutuhan militer dan tujuan kemungkinan membawa senjata nuklir kembali ke Inggris," tambah Kimball.

Baca Juga: