Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hasil pemantauan dalam tujuh hari terakhir menunjukkan aktivitas gempa susulan di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat semakin jarang terjadi. Adapun gempa susulan yang terjadi magnitudonya secara fluktuatif mengecil.
"Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui keterangannya, dikutip dari Antara, Senin (28/11).
Dwikorita mengimbau warga yang struktur bangunan rumahnya tidak rusak akibat gempa bumi menata kembali perabotan di rumah mereka. Warga diminta memastikan jalur keluar dari rumah tidak terhalang benda apapun dan mengatur benda-benda berukuran besar dan berat sedemikian rupa sehingga tidak jatuh dan menimpa orang jika terjadi goncangan.
Selain itu, masyarakat juga diminta tetap tenang dan terus memantau informasi terkini terkait gempa bumi dari BMKG melalui aplikasi info BMKG atau layanan pusat panggilan 196.
BMKG hingga Senin pukul 05.00 WIB mencatat 296 kali aktivitas gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 5,6 yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa susulan yang terjadi di Cianjur didominasi oleh gempa kecil dengan magnitudo 2 sampai 2,5.