Puluhan rumah yang terdampak gempa bumi tersebar di kecamatan Pamijahan, Luewiliang, Nanggung, dan Ciampea.

JAKARTA -Gempa bumi berkekuatan 4,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sukabumi telah merusak 61 rumah warga Kabupaten Bogor. Gempa terjadi Kamis (14/12) pukul 06.35 dengan kedalaman amat dangkal di lima kilometer.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, dikutp Antara, mengatakan, "Perkiraan hasil kaji cepat akibat gempa bumi, terdapat 61 rumah yang rusak."Dia mengungkapkan bahwa puluhan rumah yang terdampak gempa bumi tersebar di kecamatan Pamijahan, Luewiliang, Nanggung, dan Ciampea.

Hingga kini BPBD Kabupaten Bogor masih mengkaji cepat dampak gempa bumi. "Saat ini BPBD sedang mengkaji cepat bencana termasuk evakuasi masyarakat di lokasi terdampak bencana," ujar Adam.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, melaporkan gempa magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/12) pukul 06.35 WIB.

BMKG mencatat pusat gempa berada di darat, 25 kilometer barat laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 5 kilometer.Lebih lanjut lokasi terdampak gempa di Kabupaten Sukabumi terjadi di Kecamatan Kabandungan, Kalapanunggal, Kadudampi, dan Cikembar.

Diminta Waspada

Sementara itu,Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengimbau warga sekitar kaki Gunung Salak untuk meningkatkan kewaspadaan setelah dua kali diguncang gempa bumi dalam satu pekan terakhir. "Kami minta dan mengimbau masyarakat yang rumahnya berlokasi di kaki gunung Salak untuk waspada," pinta Iwan.

Menurut Iwan, peringatan tersebut juga berlaku bagi masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Gede Pangrango karena Kabupaten Bogor diapit dua gunung tersebut. Selain mewanti-wanti masyarakat, dia juga menginstruksikan BPBD untuk melakukan mitigasi bencana secara optimal.

"Kita sudah ada edukasi dan pelatihan untuk pencegahan dari BPBD. Kita juga akan mengadakan rapat khusus," jelas Iwan.
Dia mengungkapkan bahwa BPBD Kabupaten Bogor juga akan mengkaji mengenai wilayah yang masuk dalam garis bentang kaki Gunung Salak dan rawan gempa bumi.

Bencana alam gempa bumi pertama terjadi Jumat (8/12) dini hari di Desa Purwabakti, Pamijahan, Kabupaten Bogor. Gempa ini mengakibatkan 77 rumah dan dua tempat ibadah rusak. Kemudian, Kamis (14/12) pagi, gempa bumi kembali terjadi berkekuatan 4,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan opsi relokasi bagi masyarakat yang menjadi korban bencana alam gempa bumi di Desa Purwabakti, Pamijahan, Bogor. Iwan Setiawan, menjelaskan upaya relokasi diwacanakan karena mayoritas warga terdampak bencana tinggal di tanah berstatus Hak Guna Usaha milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Kalau mau relokasi nanti disiapkan. Kita juga masih punya beberapa hektare tanah di wilayah Cigudeg. Kalau mereka mau direlokasi sudah pasti nyaman, tidak akan ada pengusiran maupun pengosongan," jelas Iwan.

Baca Juga: