ISTANBUL - Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menghantam Turki dan Suriah pada Senin (6/2), menewaskan puluhan orang, meratakan bangunan saat orang-orang masih tidur. Getaran terasa hingga pulau Siprus.
Pejabat lokal di Turki menyebutkan jumlah korban tewas awal sebanyak 53 orang, meskipun jumlah itu kemungkinan akan jauh lebih tinggi karena sebagian besar orang masih tertidur di rumah.
Sedikitnya 42 orang juga tewas di bagian wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah utara, kata media pemerintah.
Tayangan televisi menunjukkan orang-orang Turki yang terkejut berdiri di atas salju dengan piyama mereka, menyaksikan tim penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak.
Gempa terjadi pada pukul 04.17 waktu setempat pada kedalaman sekitar 17,9 km (11 mil), kata badan AS itu, dengan gempa susulan berkekuatan 6,7 yang terjadi 15 menit kemudian.
Pusat layanan darurat AFAD Turki menyebutkan gempa pertama bermagnitudo 7,4.
Gempa itu adalah salah satu yang paling kuat yang melanda wilayah itu setidaknya dalam satu abad.
"Saya menyampaikan harapan terbaik saya kepada semua warga kami yang terkena dampak gempa," cuit Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Twitter.
"Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling kecil."
Gempa meratakan puluhan bangunan di kota-kota besar di selatan Turki serta negara tetangga Suriah, negara yang dilanda kekerasan selama lebih dari satu dekade yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Gambar di televisi Turki dan media sosial menunjukkan tim penyelamat menggali melalui puing-puing bangunan yang rata di kota Kahramanmaras dan Gaziantep yang berdekatan.
Api menerangi langit malam dalam satu gambar dari Kahramanmaras, meski asalnya masih belum jelas.
Televisi NTV mengatakan, bangunan juga runtuh di kota Adiyaman, Malatya dan Diyarbakir.
Televisi CNN Turk mengatakan, gempa itu juga dirasakan di seluruh bagian Turki tengah dan ibu kota Ankara.
Gempa Terbesar
Televisi pemerintah Suriah melaporkan sebuah bangunan di dekat Latakia, di pantai barat Suriah, telah runtuh.
Media pro-pemerintah mengatakan beberapa bangunan sebagian runtuh di Hama, Suriah tengah, dengan pertahanan sipil dan petugas pemadam kebakaran bekerja untuk menarik korban selamat dari reruntuhan.
Raed Ahmed, yang mengepalai Pusat Gempa Nasional Suriah, mengatakan kepada radio pro-pemerintah bahwa ini "menurut sejarah, gempa bumi terbesar yang tercatat dalam sejarah".
Naci Gorur, seorang ahli gempa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, mendesak pejabat setempat untuk segera memeriksa bendungan di kawasan itu dari retakan untuk mencegah potensi bencana banjir.
Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia
Wilayah Turki Duzce mengalami gempa berkekuatan 7,4 pada 1999, yang terburuk melanda Turki dalam beberapa dekade.
Gempa itu menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk sekitar 1.000 orang di Istanbul.
Para ahli telah lama memperingatkan gempa besar dapat menghancurkan Istanbul, yang memungkinkan bangunan luas tanpa tindakan pencegahan keselamatan.
Gempa berkekuatan 6,8 melanda Elazig pada Januari 2020, menewaskan lebih dari 40 orang.
Dan pada Oktober tahun itu, gempa berkekuatan 7,0 melanda pantai Aegean Turki, menewaskan 114 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang.
