KABUL - Gempa dangkal berkekuatan 6,3 mengguncang bagian barat Afghanistan pada Minggu (15/10), menurut Survei Geologi AS, gempa terbaru, melanda wilayah di mana seluruh desa rata dengan tanah dan lebih dari 1.000 orang tewas akibat serangkaian gempa bulan ini.

Gempa terjadi pada pukul 03.36 GMT, 33 kilometer (20 mil) dari kota Herat, ibu kota provinsi barat dengan nama yang sama, kata USGS.

Pada 7 Oktober lalu, gempa berkekuatan 6,3 skala Richter lainnya dan delapan gempa susulan dahsyat mengguncang bagian yang sama di Herat, merobohkan sebagian besar rumah di pedesaan dan menewaskan lebih dari 1.000 orang serta melukai ratusan lainnya.

Beberapa hari kemudian, ketika ribuan warga yang ketakutan kehilangan tempat berlindung dan para sukarelawan menggali lubang untuk mencari korban, gempa lain dengan intensitas yang sama menewaskan satu orang dan melukai 130 lainnya.

Lebih dari 90 persen korban tewas dalam gempa tersebut adalah perempuan dan anak-anak, kata UNICEF pada Rabu.

PBB mengatakan lebih dari 12.000 orang terkena dampak gempa tersebut.

Menyediakan tempat perlindungan dalam skala besar akan menjadi tantangan bagi otoritas Taliban di Afghanistan, yang merebut kekuasaan pada Agustus 2021, dan memiliki hubungan yang buruk dengan organisasi bantuan internasional.

Sebagian besar rumah di pedesaan Afghanistan terbuat dari lumpur dan dibangun di sekitar tiang penyangga kayu, dengan sedikit baja atau beton.

Keluarga besar umumnya tinggal di bawah satu atap, yang berarti gempa bumi yang serius dapat menghancurkan masyarakat.

Afghanistan sudah mengalami krisis kemanusiaan yang parah, dengan penarikan bantuan asing secara luas setelah kembalinya Taliban berkuasa.

Baca Juga: